Setelah puas menyambangi tempat live in Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kinabalu. Mirifica.net melanjutkan perjalanan ke Paroki Kokoleh, Kabupaten Minahasa Utara, tempat dimana 83 OMK Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) membaur dengan masyarakat Kokoleh yang sebagian besar penduduknya petani dan nelayan.
Menempuh perjalanan kurang lebih 1.5 jam dari kota Manado, melewati jalan berkelok, tibalah kami di Paroki Kokoleh. Disambut oleh bapak ketua dewan paroki, kami ngobrol santai sambil minum kopi.
Setelah gelas kopi kami kosong, tim Mirifica.net meluncur ke Stasi Likupang, yang letaknya tak jauh dari gereja paroki untuk bertemu dengan Yusuf Daniel Kusuma (25) OMK asal Paroki St Clara Bekasi. Daniel merupakan koordinator kontingen OMK KAJ yang tinggal bersama keluarga nelayan.
Kami pun blusukan ke pasar tradisional Kampung Ambong, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara. Di sana kami bertemu Daniel dan ayah asuhnya yang sedang berjualan ikan segar.
OMK bertubuh subur ini tampak senang ketika kami berkunjung. Dengan antusias Daniel menceritakan pengalamannya selama 4 hari bersama keluarga bapak Dwi Riyanto (27) yang seorang muslim.
“Ini benar-benar menantang. Bangun tidur buka pintu langsung melihat laut. Setiap malam aku tidur ditemani deburan ombak,”cerita Daniel.
Kehidupan sederhana ayah asuhnya yang seorang nelayan memberi banyak inspirasi. Rumah yang ia tinggali sangat sederhana, dan berlantai tanah. Juga semangat hidup ayah asuhnya yang bekerja keras mencari ikan demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari istri dan anak-anaknya. Mempertaruhkan nyawa setiap malam. Menyelam di tengah laut demi mendapat ikan untuk dijual ke pasar dan pulang kerumah membawa uang untuk istri tercinta.
“Live in di rumah pak Dwi sungguh memberi saya pengalaman dan inspirasi. Saya yang biasa tinggal di Jakarta dengan segala kemudahan dan fasilitas, kadang-kadang masih banyak mengeluh dan kurang bersyukur. Naik commuter penuh sesak aja saya mengeluh. Belum apa-apa dibanding apa yang dijalani pak Dwi sehari”ungkap Daniel yang mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai Auditor demi IYD 2016.
Pak Dwi yang saat itu ada bersama Daniel tersenyum mendengar pujian Daniel.
OMK Keuskupan Agung Jakarta ini juga memuji ayah angkatnya yang sangat baik, dan sabar mengajarinya membersihkan sisik ikan. Maklum saja OMK asal Bekasi ini sebelumnya belum pernah ke pasar tradisional apalagi jualan ikan, memegang ikan saja belum pernah ia lakukan. Namun Daniel sangat menikmati pekerjaan barunya. Dengan sigap daniel membantu membersihkan sisik ikan, saat ada pelanggan yang datang membeli ikan.
Kredit Foto: Daniel (kanan) sedang membersihkan sisik ikan bersama bapa angkaatnya (Foto Komisi KOMSOS KWI)
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI