“Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.” (Ibr 13, 17)
SEORANG guru menghadap ketua yayasan dan menyatakan bahwa dirinya mau mundur dari sekolah. Ketika ditanya alasannya, guru tersebut menyampaikan keluh kesahnya yang cukup panjang. Guru tersebut merasa bahwa selama ini dirinya telah banyak memberikan usulan dan gagasan berkaitan dengan penataan dan pengembangan sekolah.
Namun usulan dan gagasan tersebut selalu mentok dan tidak didengarkan oleh pimpinan. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan pimpinan sudah dilaksanakan dengan tuntas dan hasilnya baik. Namun pimpinan pun tidak memberi perhatian dan penghargaan yang pantas. Dia juga menyampaikan kehadiran dan kinerja para guru lain yang datang dan pergi seenaknya, namun tidak ditanggapi pula.
Berbagai macam keluh kesah diungkapkan sebagai alasan pengunduran dirinya.
Sebetulnya, keluh kesah tidak hanya dialami oleh seorang guru. Banyak orang pernah berkeluh kesah sehubungan dengan pasangan hidupnya, keluarganya, pekerjaan dan tugasnya, tanggung jawabnya, kegiatan organisasinya, rekan kerjanya, kebijakan pimpinannya serta berbagai macam hal lain. Dalam keluh kesah tersebut, seseorang mengungkapkan kekecewaannya, kegelisahannya, kesedihannya, ketidakpuasannya atau keputusan lanjut yang akan diambilnya.
Selain itu, banyak orang sering menjadi tempat untuk menampung keluh kesah orang lain, tempat untuk mengadu. Keluh kesah tidak akan membawa keuntungan. Mengapa? Keluh kesah sesungguhnya bisa mengungkapkan kelemahan, keterbatasan dan ketidakmampuan seseorang berkaitan dengan tugas, tanggung jawab, pekerjaan dan hidupnya.
Pada saat berkeluh kesah, seseorang biasanya menyalahkan orang lain dan membenarkan diri sendiri. Orang kurang merefleksikan dirinya sendiri dalam banyak aspek hidupnya. Selain itu, keluh kesah bisa menimbulkan persoalan yang baru, terlebih kalau ada orang lain yang tersinggung. Permasalahan baru bisa semakin membuat stres dan tidak menyelesaikan masalah. Keluh kesah tidak banyak membawa keuntungan.
Teman-teman selamat siang dan selamat berhari Minggu. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Daily Mail)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.