WALAUPUN harus menghadapi resiko yang berat, Yesus tetap memilih untuk menyembuhkan orang yang sakit di hari Sabat. BagiNya, keselamatan manusia adalah yang terutama.
Yesus ingin membuka mata hati kaum Farisi dan ahli Taurat agar mereka sadar untuk tidak memaknai hari Sabat secara harafiah. Karena hal ini membelenggu kebebasan orang untuk berbuat baik.
Yesus memberikan sebuah makna baru bagi hari Sabat: mengisinya dengan tindakan kebaikan, sehingga nama Tuhan semakin dipermuliakan.
Perbuatan baik tidak mengenal waktu dan tempat karena Tuhan menciptakan segalanya baik adanya.
Mari jadikan cinta kasih sebagai hukum terutama di dalam seluruh hidup kita dan wujudkan dalam tindakan nyata.
Kredit foto: Ist
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.