Sesudah dikunjungi Paslon Presiden dan Wapres no urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pada Kamis, 18 November 2023, dan Paslon Presiden no urut 1, Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Kamis, 18 Januari 2024, kali ini Paslon no urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, disambut Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC bersama Bapa Ignatius Kardinal Suharyo, di Gedung KWI, Jalan Cut Meutiah 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 26 Januari 2024.
Mengawali Pertemuan, Mgr. Antonius Subianto, OSC menyampaikan ucapan selamat datang: “Kami Konferensi Waligereja Indonesia senantiasa menyambut baik siapapun yang berkehendak baik untuk memajukan negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Maka selamat datang kepada Bapak Prabowo Subianto bersama team”.
Selanjutnya sebagai Calon Presiden, Bapak Prabowo Subianto diberi kesempatan untuk menyampaikan maksud kunjungannya bersama team. Kepada Ketua KWI, Bapa Kardinal Suharyo dan para sekretaris di KWI yang turut mendampingi, Bapak Prabowo menyatakan bahwa Ia bersama team mau datang Sowan kepada Konferensi Waligereja Indonesia dan memperkenalkan diri sebagai sebagai calon presiden Republik Indonesia no urut 2 bersama saudara Gibran Rakabuming Raka.
Selain memperkenalkan diri, Bapak Prabowo menguraikan maksud, tujuan, strategi, sikap dan keyakinan sebagai seorang Capres. “Bagi Kami collaboration lebih baik dari confrontation, kompromi lebih baik daripada konflik. Kami ingin melaksanakan kampanye Politik dengan santun dan damai, dengan tidak menjelek-jelekkan siapapun, dengan mengajukan gagasan“.
Sementara itu mewakili para uskup anggota KWI, Bapa Ignatius Kardinal Suharyo, uskup agung Jakarta, berterima kasih kepada Bapak Prabowo karena sudah hadir di aula Konferensi Waligereja sambil memaparkan visi, misi bahkan strategi memimpin bangsa Indonesia. Bapa Kardinal juga sangat menghargai niat bapak Prabowo untuk memimpin bangsa dan negara ini. Dengan gaya yang khas, bapa Kardinal menyatakan: “Kami sangat menghargai niat bapak untuk memimpin bangsa dan negara. Pasti ini bukan tugas yang sederhana, tetapi membutuhkan pengorbanan total”. “Saya yakin bapak sungguh-sungguh rela berkorban bagi bangsa dan negara kita. Terima kasih untuk kerelaan berkorban ini”.
Selanjutnya Bapa Kardinal menerangkan tentang tugas dan tanggungjawab hirarki para religious dan Kaum awam dalam Gereja Katolik. Secara khusus dalam hubungannya dengan politik, Bapa Kardinal menegaskan: “Kaum awam dalam Gereja Katolik mempunyai orientasi Politik yang berbeda-beda. Tugas kami para hirarki ini adalah mempersatukan. Awam bebas memilih orientasi politik. Pilihan bebas menurut hati Nurani, tentu harapannya di manapun atau di dalam partai politik apapun umat katolik itu berjuang, cita-citanya sama yaitu Kesejahteraan Bersama
Mantan ketua KWI tiga periode ini menerangkan bahwa Umat Katolik sungguh bertanggungjawab mengikuti Pemilu dengan sadar. Golput tidak pernah dianjurkan. Hari Pemilu tahun ini bertepatan dengan satu perayaan gereja (Rabu-abu). Para uskup mengambil kebijakan supaya umat boleh merayakan ibadah Hari Selasa atau Kamis, atau pada sore hari, supaya umat boleh berpartisipasi aktif dalam Pemilu. Akhirnya Menutup pernyataannya Bapa Kardinal meminta supaya semua pihak menerima hasil Pemilihan demi menjaga kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
Pertemuan diakhiri dengan Foto bersama dan Salam serta ucapan terima kasih dari masing-masing pihak.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.