Tahbisan uskup Rubiyanto pada Jumat (19/5/2017) menarik 15 ribu lebih umat Katolik. Mereka datang dari 29 Paroki yang tersebut di seluruh wilayah keuskupan metropolitan Semarang.
Dalam perayaan berahmat ini, umat Katolik Keuskupan Metropolitan Semarang juga ikut menyalakan lilin bagi bangsa Indonesia. Prosesi ini berlangsung setelah Uskup Rubiyatmoko memberikan pesan pastoralnya sebelum berkat penutup.
Melalui cahaya lilin itu, Mgr. Rubiyatmoko mengajak umat Katolik untuk bergabung bersama warga masyarakat lainnya mengupayakan kehidupan bersama di negara Republik Indonesia agar dipenuhi dengan kedamaian, persaudaraan, dan kekeluargaan.
“Semoga cahaya lilin yang dinyalakan ini mampu menerangi bangsa kita saat ini,” ujarnya.
Uskup Moko, begitu sapaanya, yakin dalam hidup bersama yang dipenuhi semangat kekeluargaan, kasih dan kekeluargaan, kasih dan persaudaraan satu sama lain akan melahirkan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan serta kemajemukan.
Menurutnya, bangsa Indonesia ini sejak dahulu dibentuk dan dibangun oleh kebhinekaan. Karenanya, kebhinekaan itu jangan dijadikan sebagai sumber perpecahan di tengah masyarakat, tetapi sebagai sumber kekayaan yang menyatukan seluruh rakyat.
Selain menyalakan cahaya lilin bagi bangsa, pada kesempatan istimewa itu umat yang hadir juga menyanyikan lagu “Indonesia Jaya”. Sebagaimana disampaikan Mgr. Rubiyatmoko, lagu itu dinyanyikan sebagai tanda kecintaan umat Katolik terhadap bangsa dan negara.
Perayaan tahbisan Uskup Moko dilangsungkan di lapangan Akademi Polisi (AKPOL) Semarang dengan Mgr. Suharyo sebagai uskup penahbis dan dua uskup pendamping masing-masing Mgr. Antonius Subianto, Uskup Bandung dan Mgr. Pidiyarto, Uskup Malang.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.