PUNCAK penderitaan Bunda Maria terjadi saat menyaksikan penderitaan Putera Tunggalnya. Hati Bunda begitu berduka namun ia tetap setia, tabah dan tegar berdiri di bawah kaki salib.
Saat berbagai masalah, penderitaan dan kesulitan mendera hidup kita, mari belajar dari Bunda Maria.
Berserah diri sepenuhnya ke dalam tangan kasih Tuhan.
Tetap setia dan taat kepadaNya dalam seluruh perjalanan hidup kita.
Memang tidak mudah melaksanakannya, tapi sadari bahwa ketaatan dan kesetiaan pada Tuhan, akan membuahkan anugerah kehidupan abadi.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.