DARI sekian ribu peziarah yang hadir pada kanonisasi Sta. Teresa dari Kalkuta, ada pasutri Lourdes dan Chema. Sejoli asal Spanyol ini selalu dekat dengan Bunda Teresa dan Misionaris Cintakasih (MC), sampai mereka memutuskan untuk menghabiskan bulan madunya dengan membantu melayani.
“Kami menghabiskan empat musim panas menolong para MC. Musim panas pertama, kami melayani di sebuah rumah singgah pasien gangguan jiwa di Romania. Kami berpencar di tempat yang berbeda,” kata Lourdes.
Pasutri ini mengikuti gaya hidup para suster MC, termasuk cara berdoa dan pekerjaan sekuler yang mereka lakukan. Misalnya setiap Sabtu, para suster MC membantu seorang psikiater melayani para pasien.
“Tahun berikutnya, kami ke Etiopia di mana ada sebuah tempat yang menampung ribuan orang sakit dan sekarat. Mereka dikelompokkan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Kami membantu melayani kebutuhan spiritualitas mereka dan mengajar anak-anak itu. Nyatanya, itu adalah sebuah musim panas yang sangat berkesan,” kata ibu dengan seorang putera empat tahun itu.
Chema menekankan bahwa para misionaris selalu tersenyum, tidak pernah mengeluh, dan selalu rajin bekerja. “Kami tidak pernah melihat mereka bermalas-malasan dan mereka sangat mengasihi kami,” kata Chema.
Bagian yang paling membekas adalah ketika mereka memutuskan bahwa bulan madu mereka dialihkan untuk membantu para MC dibanding melanjutkan agenda perjalanan. “Kami menikah 2009 lalu dan terlepas dari rencana, kami memutuskan untuk berbulan madu lima hari bersama 15 suster MC. Mereka juga sangat bersyukur karena kami membawakan donasi dari sekolah tempat saya bekerja di Madrid,” ujar Chema.
Menurutnya, cara berbulan madu Chema dan Lourdes ini yang menyita perhatian publik. “Ini tidak biasa. Kami melakukannya sebagai bentuk syukur dan karena kami tahu bahwa sangat sulit untuk melakukan ini ketika sudah memiliki anak. Kami menghabiskan beberapa musim panas seperti itu dan kami mau melakukannya lagi,” ungkap Lourdes sambil menitikkan air mata.
sumber dan gambar: catholicnewsagency.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.