Lewat tulisan nama kita tetap bisa dikenang. Meski penulis sudah mati, tapi tulisannya akan tetap ada, dibaca, dan dikenang orang. Demikian disampaikan Budi Sutedjo Dharma Oetomo saat memberi pelatihan menulis kreatif untuk Orang Muda Katoik (OMK) di Aula Magna, Wisma Unio Keuskupan Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (8/5/2018).
Menurut Budi, menulis itu bekerja untuk keabadian. Sebab lewat tulisan manusia akan dikenang sekalipun sudah meninggal.
Karena itu, Budi mengajak OMK belajar menulis hingga mampu menghasilkan buku karya sendiri.
Pria yang telah menulis 197 buku dan 1.491 artikel ini mengajak anak-anak muda untuk menuangkan pikiran apa pun dalam bentuk tulisan.
“Penulis sama dengan pemilik ide. Maka ayo menulis, saatnya jadi penulis. Berceritalah tentang Tuhan dari pengalaman dan keseharian kita,”ucapnya saat memberikan materi.
Budi juga menyampaikan banyak manfaat yang dilahirkan dalam tulisan. Baik itu manfaat untuk pribadi maupun untuk masyarakat. Ada beberapa kekuatan dari sebuah tulisan.
Pertama, tulisan dapat menghadirkan penulis untuk menemani dan mengubah pikiran dan cara pandang seseorang meskipun penulis tidak berada di tempat. Kedua, tulisan bisa menyembuhkan mental dan jiwa.
“Ketiga, lewat tulisan, kita bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Misalnya penyedia kertas, tinta, pekerja cetak, editor, dan gerai toko buku,” ungkap Dosen di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta ini.
Selama sepekan dari 7-13 Mei, kegiatan bertajuk Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) berlangsung di Palangka Raya. Selain menulis kreatif, berbagai kegiatan dijalankan, seperti literasi media, lomba debat, lomba mewarnai gambar dan menggambar, pelatihan audio visual, rekoleksi, malam budaya, dan seminar.
Penulis, Erin Florietha Lopes, salah satu peserta menulis kreatif dalam Pekan Komunikasi Sosial Nasional KWI di Aula Magna, Wisma Unio Keuskupan Palangka Raya, 8-9 Mei 2018.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.