PEMBUKAAN
P: Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Alleluya.
MADAH
Betapa duka Maria
Pada gunung Golgota
Memangku jenasah Putra
Yang sudah tak bernyawa
Tubuh hancur berlumuran
Penuh bekas siksaan.
Dipandangnya tubuh putra
Dibelai dengan mesra
Diciumnya penuh khidmat
Dirangkul erat-erat
Tak terhinggalah dukanya
Yang menghibur tiada.
Kami mohon ya ibunda
Yang dirundung nestapa
Semoga kauperkenankan
Sekedar menghiburkan
Hatimu yang penuh duka
Dengan minat dan cinta.
Terpujilah Allah Bapa
Pencipta yang kuasa
Dan Yesus Putra Maria
Yang menebus dunia
Bersama Roh sumber cinta
Kini dan selamanya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhanlah pengasih dan pembelaku, kepadaNya aku berharap.
Mazmur 143 (144) – I
Terpujilah Tuhan, pelindungku,*
yang mengajar tanganku bertempur dan lenganku berperang.
Dialah pengasih dan pembelaku,*
Dialah benteng dan pembebasku.
Dialah panglimaku, padaNya aku berharap,*
Dialah yang menundukkan para bangsa kepadaku.
Ya Tuhan, apakah manusia, sehingga Kauperhatikan,*
siapakah dia, sehingga Kaupelihara?
Manusia sesungguhnya angin belaka,*
hari hidupnya laksana bayang berlalu.
Ya Tuhan, bungkukkanlah langitMu dan turunlah,*
sentuhlah gunung-gemunung, sehingga berasap.
Lontarkanlah kilatMu dan cerai-beraikanlah musuh,*
lepaskanlah panahMu dan kacau-balaukan mereka.
Ulurkanlah tanganMu dari surga,†
tariklah dan lepaskan daku dari banjir,*
dan dari tangan orang asing.
Mereka membualkan fitnah dan dusta,*
dan mengangkat tangan untuk bersumpah palsu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhanlah pengasih dan pembelaku, kepadaNya aku berharap.
Antifon
Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah Tuhan.
Mazmur 143 (144) – II
Ya Allah, aku hendak melagukan nyanyian baru bagiMu,*
dan bermazmur bagiMu dengan iringan kecapi.
Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada rajaMu,*
Engkaulah yang membebaskan Daud, hambaMu.
Luputkanlah aku dari pedang orang jahat,*
lepaskanlah aku dari tangan orang asing.
Mereka membualkan fitnah dan dusta,*
dan mengangkat tangan untuk bersumpah palsu.
Semoga para pemuda kita diberkati,*
tumbuh gagah bagaikan pohon pada masa mudanya.
Semoga para pemudi kita langsing bagaikan tiang berukir,*
bagaikan tiang hiasan istana.
Semoga lumbung kita penuh,*
berlimpahkan hasil bumi beraneka ragam.
Semoga domba kita berkembang biak beribu-ribu,†
bahkan berjuta-juta di padang kita,*
semoga ternak kita segar dan makmur semuanya.
Semoga tiada serbuan, tiada pula pembuangan,*
semoga tiada ratap tangis di kampung halaman kita.
Berbagialah bangsa yang demikian adanya,*
berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah Tuhan.
Antifon
Sekarang telah tiba keselamatan, kekuatan dan pemerintahan Allah kita.
Why 11,17-18;12,10-12
Kami mengucap syukur kepadaMu, ya Tuhan,*
Allah yang mahakuasa, yang ada dahulu dan sekarang.
Sebab Engkau telah memangku kekuasaanMu yang besar,*
dan mulai memerintah sebagai raja.
Semua bangsa marah,†
maka tibalah kemurkaanMu,*
tibalah saat orang mati dihakimi.
Dan tibalah saat memberi ganjaran kepada para hambaMu,†
yaitu para nabi, para kudus dan semua orang takwa,*
baik yang kecil maupun yang besar.
Sekarang telah tiba keselamatan,†
kekuatan dan pemerintahan Allah kita,*
telah tiba kekuasaan raja yang diurapiNya.
Karena si pendakwa, saudara-saudara kita telah dijatuhkan,*
yang mendakwa mereka siang malam di hadapan Allah kita.
Tetapi mereka mengalahkan dia berkat darah Anakdomba,*
dan berkat kesaksian mereka.
Mereka tidak segan-segan mempertaruhkan nyawanya,*
oleh karena itu bersukacitalah, hai surga dan para penghuninya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Sekarang telah tiba keselamatan, kekuatan dan pemerintahan Allah kita.
BACAAN SINGKAT
Gal 4,4-5
Ketika sudah sampai saat yang ditetapkan Allah, Ia mengutus PuteraNya. PuteraNya itu dilahirkan dari seorang wanita dan hidup di bawah hukum Taurat, supaya mereka semua yang tunduk pada hukum itu, dibebaskan olehNya dan diangkat menjadi anak Allah.
LAGU SINGKAT
P: Santa Maria, ratu surga dan penguasa bumi, * Berdiri dekat salib Tuhan.
U: Santa Maria, ratu surga dan penguasa bumi, * Berdiri dekat salib Tuhan.
P: Berbahagialah yang tanpa mati boleh menjadi martir.
U: Berdiri dekat salib Tuhan.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U: Santa Maria, ratu surga dan penguasa bumi, * Berdiri dekat salib Tuhan.
Antifon Kidung
Melihat ibuNya bersama murid kesayangan di sampingnya, Yesus berkata kepada ibuNya: “Ibu, itulah anakmu”. Lalu kepada murid-Nya: “Itulah ibumu”.
KIDUNG MARIA (Luk 1,46-5)
Aku mengagungkan Tuhan,*
hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.
Sebab Ia memperhatikan daku,*
hambaNya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut: yang bahagia,*
oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa,*
kuduslah namaNya.
Kasih sayangNya turun-temurun,*
kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tanganNya,*
dicerai-beraikanNya orang yang angkuh hatinya
Orang yang berkuasa diturunkanNya dari takhta,*
yang hina-dina diangkatnya.
Orang lapar dikenyangkanNya dengan kebaikan,*
orang kaya diusirNya pergi dengan tangan kosong
Menurut janjiNya kepada leluhur kita,*
Allah telah menolong Israel, hambaNya.
Demi kasih sayangNya kepada Abraham serta keturunannya,*
untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon Kidung
Melihat ibuNya bersama murid kesayangan di sampingnya, Yesus berkata kepada ibuNya: “Ibu, itulah anakmu”. Lalu kepada murid-Nya: “Itulah ibumu”.
DOA PERMOHONAN
Marilah kita memuji Allah, Bapa yang mahakuasa, dan bersuka ria di hadapanNya. Sebab Ia telah merahmati santa Maria yang disebut bahagia oleh semua bangsa. Maka hendaklah kita berdoa dengan rendah hati:
U: Terimalah doa Maria dan kasihanilah kami.
P: Engkau telah mengangkat Maria menjadi bunda yang bermurah hati,* semoga semua orang yang ditimpa mara bahaya mengalami cintanya.
U: Terimalah doa Maria dan kasihanilah kami.
P: Engkau menghendaki Maria sebagai ibu keluarga di rumah Yesus dan Yusuf,* semoga berkat doanya semua ibu memupuk cinta kasih dalam rumah tangganya.
U: Terimalah doa Maria dan kasihanilah kami.
P: Engkau menguatkan Maria, ketika ia berdiri di kaki salib, dan menggembirakan hatinya dengan kebangkitan PuteraMu,* hiburkanlah orang yang bersusah dan kuatkanlah harapan mereka.
U: Terimalah doa Maria dan kasihanilah kami.
P: Engkau membuka hati Maria untuk mendengarkan sabdaMu dan menyerahkan dirinya kepadaMu sebagai hamba yang setia,* semoga berkat doanya, kami menjadi hamba dan murid PuteraMu.
U: Terimalah doa Maria dan kasihanilah kami.
P: Engkau telah memahkotai Maria di surga,* semoga semua arwah bersuka ria di dalam kerajaanMu bersama para kudus.
U: Terimalah doa Maria dan kasihanilah kami.
BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah namaMu.
Datanglah kerajaanMu.
Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari hari ini.
Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin
Doa Penutup
Allah sumber kekuatan, ketika PuteraMu ditinggikan pada salib, bundanYa berdiri di situ dan ikut menderita. Semoga kamipun mengambil bagian dalam sengsara Kristus dan ikut dibangkitakan bersama Dia, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
=====
Sumber: Buku Ibadat Harian Ofisi Menurut Ritus Roma Diterbitkan Oleh PWI-Liturgi, 1995, Penerbit Nusa Indah Ende.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.