Beranda DOA BREVIR Brevir Sore 1, Sabtu: 01 Juli 2017 Pekan Biasa XII – O...

Brevir Sore 1, Sabtu: 01 Juli 2017 Pekan Biasa XII – O Pekan IV – Hari Biasa

PEMBUKAAN

P: Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.

U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Alleluya.

MADAH

Hari kan berlalu, namun cinta Allah

Pasti dekat s’lalu tidak kan berpisah.

Cemas tidak perlu, tak usah gelisah,

Hati harus tetap tabah.

Tinggallah ya Bapa, dampingilah kami

Dalam suka duka yang kami hadapi

Agar senantiasa kami mengimani

KehadiranMu yang sakti.

T’rimalah luapan rasa syukur kami

Atas kelimpahan kebaikan hati

Yang Kauperlihatkan pada hari ini

Ya Tuhan dan Allah kami.

Terpujilah Bapa pencipta semesta

Bersama Putera penebus dunia

Yang mengutus RohNya di tengah Gereja

Untuk tinggal selamanya. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon

Ya Tuhan, semoga doaku membubung ke hadapanMu bagaikan dupa.

Mazmur 140 (141), 1-9

Ya Tuhan, aku berseru kepadaMu, datanglah segera kepadaku,*

dengarkanlah suaraku, sebab aku berseru kepadaMu.

Semoga doaku membubung ke hadapanMu bagaikan dupa,*

semoga tangan yang kutadahkan Kauterima bagaikan kurban petang.

Awasilah mulutku, ya Tuhan,*

dan jagalah pintu bibirku.

Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,*

jangan sampai aku berbuat jahat bersama orang berdosa.

Selamanya takkan aku makan semeja dengan orang jahat,*

tak pernah aku menikmati kelezatan mereka.

Biarlah Allah yang adil memukul aku,*

biarlah yang maharahim menyiksa aku.

Selamanya takkan minyak wangi melumasi rambutku untuk berpesta pora,*

tak mungkin! Sebab selamanya doaku menentang kejahatan mereka.

Biarlah pemimpin mereka jatuh ke cengkeraman Allah yang hidup,*

biarlah mereka merasakan betapa manislah keputusanNya!

Seperti orang yang dicacah belah dalam neraka,*

demikianpun aku hancur lebur di moncong maut.

Tetapi kepadaMulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku,*

kepadaMulah aku mengungsi, lindungilah hidupku.

Lindungilah aku terhadap jerat yang mereka pasang,*

dan terhadap perangkap orang berdosa.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon

Ya Tuhan, semoga doaku membubung ke hadapanMu bagaikan dupa.

Antifon

Engkaulah pelindungku, ya Tuhan, milik pusakaku dalam hidup abadi.

Mazmur 141 (142)

Dengan suara lantang aku berseru kepada Tuhan,*

dengan suara lantang aku mohon kepada Tuhan.

Aku mencurahkan keluh kesahku di hadapanNya,*

aku membentangkan sengsaraku kepadaNya.

“Bila nyawaku melenyap dari padaku,*

Engkaulah yang mengetahui jalannya ke maut.

Sepanjang jalan yang harus kutempuh,*

para musuhku memasang jerat.

Tengoklah dan saksikan sendiri,*

tak seorangpun mau mengenal aku.

Tak mungkin aku meloloskan diri,*

tak seorangpun menghiraukan daku.

Aku berseru kepadaMu, ya Tuhan,†

Engkaulah pelindungku,*

milik pusakaku dalam hidup abadi.

Perhatikanlah seruanku,*

sebab aku teramat hina.

Lepaskanlah aku dari musuh yang mengejar aku,*

karena mereka terlalu kuat bagiku.

Keluarkanlah aku dari penjara maut,*

agar aku memuji namaMu!

Semoga rombongan para suci melingkungi aku,*

sebab Engkau menyelamatkan daku.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon

Engkaulah pelindungku, ya Tuhan, milik pusakaku dalam hidup abadi.

Antifon

Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya.

Flp 2,6-11

Meskipun berwujud Allah,†

Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh,*

pada kemuliaanNya yang setara dengan Allah.

Ia telah menghampakan diri,†

dengan mengambil keadaan hamba,*

dan menjadi sama dengan manusia.

Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan merendahkan diri,†

karena taat sampai mati,*

sampai mati di salib.

Sebab itu Allah telah meninggikan Dia,†

dan menganugerahkan kepadaNya,*

nama yang melebihi segala nama.

Agar dalam nama Yesus,†

bertekuklah setiap lutut,*

di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.

Agar setiap lidah mengakui,†

untuk kemuliaan Allah Bapa,*

Tuhanlah Yesus Kristus.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon

Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya.

BACAAN SINGKAT

(Rom 11,33-36)

Betapa dalam dan kayanya kebijaksanaan dan pengetahuan Allah; betapa tak terselami keputusanNya, betapa tak terkira jalanNya. Siapakah yang dapat memahami pikiran Tuhan, siapakah pernah menjadi penasihatNya. Atau siapakah yang memberi Allah sesuatu, sehingga berhak menuntut balasan dari padaNya? Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, tercipta olehNya dan tertuju kepadaNya. BagiNya kemuliaan selama-lamanya.

LAGU SINGKAT

P: Betapa agunglah,* Karya tanganMu, ya Tuhan.

U: Betapa agunglah,* Karya tanganMu, ya Tuhan.

P: KebijaksanaanMu nyata dalam alam semesta.

U: Karya tanganMu, ya Tuhan.

P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

U: Betapa agunglah,* Karya tanganMu, ya Tuhan.

Antifon Kidung

Yang menyambut kamu, menyambut Aku; dan barang siapa menyambut Aku, menyambut Dia yang mengutus Aku, sabda Tuhan.

KIDUNG MARIA

(Luk 1,46-5)

Aku mengagungkan Tuhan,*

hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.

Sebab Ia memperhatikan daku,*

hambaNya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut: yang bahagia,*

oleh sekalian bangsa.

Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa,*

kuduslah namaNya.

Kasih sayangNya turun-temurun,*

kepada orang yang takwa.

Perkasalah perbuatan tanganNya,*

dicerai-beraikanNya orang yang angkuh hatinya

Orang yang berkuasa diturunkanNya dari takhta,*

yang hina-dina diangkatnya.

Orang lapar dikenyangkanNya dengan kebaikan,*

orang kaya diusirNya pergi dengan tangan kosong

Menurut janjiNya kepada leluhur kita,*

Allah telah menolong Israel, hambaNya.

Demi kasih sayangNya kepada Abraham serta keturunannya,*

untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon Kidung

Yang menyambut kamu, menyambut Aku; dan barang siapa menyambut Aku, menyambut Dia yang mengutus Aku, sabda Tuhan.

DOA PERMOHONAN

Marilah kita memuji Allah yang mahaesa, Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dan dengan rendah hati berdoa:

U: Dampingilah umatMu, ya Tuhan.

P: Tuhan yang kudus, Bapa yang mahakuasa, tegakkanlah keadilan di tanah air kami,* supaya umatMu dapat menikmati kesejahteraan dan damai.

U: Dampingilah umatMu, ya Tuhan.

P: Hantarlah semua bangsa masuk kedalam kerajaanMu,* supaya akhirnya semua manusia selamat.

U: Dampingilah umatMu, ya Tuhan.

P: Semoga suami isteri hidup dalam damaiMu, bertindak seturut kehendakMu,* dan saling mencintai seumur hidup.

U: Dampingilah umatMu, ya Tuhan.

P: Balaslah, ya Tuhan, kebaikan hati semua orang yang menolong kami,* dan anugerahilah mereka kehidupan kekal.

U: Dampingilah umatMu, ya Tuhan.

P: Kasihanilah semua orang yang meninggal akibat kebencian dan peperangan,* dan terimalah mereka dalam kebahagiaan di surga.

U: Dampingilah umatMu, ya Tuhan.

BAPA KAMI

Bapa kami yang ada di surga,

dimuliakanlah namaMu.

Datanglah kerajaanMu.

Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.

Berilah kami rezeki pada hari hari ini.

Dan ampunilah kesalahan kami,

seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin

DOA PENUTUP

Allah, Bapa yang mahabaik, Engkau telah mengangkat kami menjadi anak-anakMu dan menjadikan kami putera-putera terang. Kami mohon, semoga kami Kaulepaskan dari kelam kabut kesesatan dan Kaupelihara dalam kebenaranMu yang terang benderang. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP

P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal.

U: Amin.

=======

Sumber: Buku Ibadat Harian Ofisi Menurut Ritus Roma Diterbitkan Oleh PWI-Liturgi, 1995, Penerbit Nusa Indah Ende.