PEMBUKAAN
P : Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.
U : Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Madah
Engkau Tuhan raja mulya
Yang mengatur segalanya
Fajar pagi Kauterbitkan
Panas siang Kaukobarkan.
Padamkan api sengketa
Yang memisahkan sesama
Teguhkan s’mangat berpadu
Yang menyatukan sekutu.
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu. Amin.
Ant.1: Teguhkanlah langkahku sesuai dengan janjiMu, ya Tuhan.
Mazmur 118 (119),129-136
SabdaMu mengagumkan, ya Tuhan,*
aku berpegang padanya.
Singkapkanlah firmanMu yang memberi terang,*
yang memberi pengertian kepada orang yang bersahaja.
Dengan mulut ternganga aku termengah-mengah,*
sebab aku rindu akan perintahMu.
Perhatikan daku dan kasihanilah aku,*
sebab aku cinta padaMu.
Teguhkanlah langkahku sesuai dengan janjiMu,*
janganlah kejahatan menguasai aku.
Bebaskanlah aku dari penindasan,*
supaya aku berpegang pada titahMu.
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri,*
ajarkanlah kehendakMu kepadaku.
Air mataku berlinang-linang,*
sebab banyak orang tidak berpegang pada hukumMu.
Ant.1: Teguhkanlah langkahku sesuai dengan janjiMu, ya Tuhan.
Ant.2: Hanya ada satu yang membuat hukum dan menjadi hakim. Siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu?
Mazmur 81 (82)
Allah memimpin sidang surgawi,*
menghakimi para dewata:
“Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim,*
dan memihak kepada orang jahat?
Belalah orang lemah dan yatim piatu,*
berilah keadilan kepada orang hina dan papa.
Luputkanlah orang lemah dan miskin,*
luputkanlah mereka dari tangan orang berdosa”.
Para dewata kehilangan akal berkeliaran dalam kegelapan,*
segala dasar bumi goyang.
“Tadinya kukira kamu semua dewata,*
putera Allah yang mahatinggi.
Nyatanya kamu mati seperti manusia,*
tewas seperti perwira gadungan”.
Bangkitlah, ya Allah, hakimilah bumi,*
rajailah sendiri segala bangsa.
Ant.2: Hanya ada satu yang membuat hukum dan menjadi hakim. Siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu?
Ant.3: Aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengarkan daku.
Mazmur 119 (120)
Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
dan Ia mendengarkan daku.
Ya Tuhan, lepaskanlah aku dari bibir pendusta,*
dan dari lidah penipu.
Tuhan pasti membalas kamu,*
Ia pasti mengganjar kamu, hai para penipu!
Dengan panah tajam dari busur tentara,*
dengan bara yang berpijar-pijar.
Celakalah aku entah aku tinggal jauh di daerah Mesekh,*
entah jauh di perkemahan Kedar!
Aku masih tinggal terlalu dekat juga,*
pada orang yang membenci perdamaian.
Kalau aku, perdamaianlah yang kubicarakan,*
sedangkan mereka hanya peperangan.
Ant.3: Aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengarkan daku.
Bacaan singkat (Im 20,26)
Hendaklah kamu kudus, sebab Aku Tuhanmu kudus. Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milikKu.
P: Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan.
U: Umat yang terpilih menjadi milikNya.
Doa Penutup
Allah, Engkaulah Tuhan panenan dan pemelihara kebun anggur, Engkau membagikan tugas dan memberi balas jasa. Semoga kami bekerja keras sepanjang hari dan tidak bersungut-sungut melawan keputusanMu. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
========
Sumber: Buku Ibadat Harian Ofisi Menurut Ritus Roma Diterbitkan Oleh PWI-Liturgi, 1995, Penerbit Nusa Indah Ende.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.