Beranda BERITA BPN PKK Indonesia dan KWI Gelar Konser “Ragam Nada Satu Bangsa”

BPN PKK Indonesia dan KWI Gelar Konser “Ragam Nada Satu Bangsa”

Foto: Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Mgr. Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap dan Mgr. Siprianus Hormat mempersembahkan lagu Rayuan Pulau Kelapa

Jakarta. Hari Sabtu (9/11) jam 19.00-22.00 WIB bertempat di Ciputra Artpreneur Jakarta telah dilangsungkan Konser Simfoni Indonesia. Konser itu diselenggarakan atas Kerjasama Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik (BPN PKK) Indonesia dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Acara dalam rangka perayaan 100 tahun KWI dan penggalangan dana pelayanan untuk BPN PKK Indonesia tersebut diselenggarakan di tengah-tengah rangkaian sidang tahunan KWI. Para penonton sangat terkesan dan merasakan suka cita dengan acara yang dihadiri oleh Bapa Kardinal, Ketua KWI, para Uskup dan sekitar 1.000 orang itu.

Acara konser dibuka langsung oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C selaku Ketua KWI dan Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga selaku Vikaris Episkopal Advisor BPN PKK Indonesia. Dalam sambutannya Mgr. Antonius mengajak hadirin untuk mensyukuri 100 tahun kehadiran dan karya KWI di Indonesia seraya ajakan untuk mendukung pelayanan BPN PKK Indonesia untuk menjangkau umat di berbagai keuskupan dengan pelayanan yang membangun iman dan kehidupan rohani mereka. Sementara itu, dalam sambutannya, Mgr. Fransiskus Tuaman menceritakan perjalanan selama hampir 3 tahun mendampingi BPN PKK Indonesia dengan segala dinamika pelayanannya untuk menyentuh umat di seluruh keuskupan di Indonesia, siswa dan guru di sekolah-sekolah Katolik, serta penyelenggaraan kursus-kursus evangelisasi yang membangun iman umat, agar mereka menjadi lebih bergairah untuk melayani.

Konser bertajuk “Ragam Nada Satu Bangsa” itu diiringi Addie MS dan Twilite Orchestra dan menampilkan para talent, antara lain Judika, Lea Simanjuntak, Olivia Pardede, Brisia Jodie, Twilite Chorus, SMA St. Ursula Dancers and More, Azzam Nur Mujizat dan Yasmin Najwa Falilah.

Konser dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan Indonesia Pusaka. Lalu disusul dengan lagu-lagu yang mengetengahkan ragam nada, gaya dan budaya yang tumbuh di tanah air, seperti: Bungong Jeumpa, Sigulempong, Gethuk, Si Patokaan, Janger, Manuk Dadali dan Sajojo. Bagian pertama konser diakhiri dengan alunan lagu-lagu era perjuangan kemerdekaan, seperti: Ibu Pertiwi, Gugur Bunga dan Hari Merdeka.

Di bagian kedua, konser dibuka dengan ragam nada dan irama tahun 1990-2000 yang mengalunkan lagu-lagu: Sakura, Mencintaimu, Sang Dewi, Keliru, Jikalau Kau Cinta, dan Cinta Sejati. Lalu disusul lagu-lagu rohani lintas agama, antara lain: Hadirmu Cinta, Hadirkan Cinta, Kuhidup BagiMu, Shalawat Asyghil dan Ave Maria. Lantunan lagu rohani lintas agama itu menggambarkan tumbuh kembangnya keyakinan masing-masing secara berdampingan dan potret toleransi hidup beragama di negeri tercinta ini.

Tidak ketinggalan, trio Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Mgr. Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap dan Mgr. Siprianus Hormat mempersembahkan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Lalu para uskup agung bergabung dengan Bapa Kardinal, Mgr. Kornelius dan Mgr. Siprianus untuk menyanyikan lagu Berkibarlah Benderaku dengan penuh semangat, sehingga semua penonton dan panitia ikut serta bernyanyi dan mengibarkan bendera. Setelah itu, para penyanyi dengan iringan Twilite Orchestra mengalunkan lagu Bagimu Negeri, Tanah Airku dan Kebyar-Kebyar untuk menutup seluruh rangkaian acara konser kebangsaan tersebut. [BS]