Beranda KWI Bikin Terharu! Dekorasi Panggung Tahbisan Uskup Maumere Libatkan Warga Lintas Agama

Bikin Terharu! Dekorasi Panggung Tahbisan Uskup Maumere Libatkan Warga Lintas Agama

Panggung tahbisan Uskup Baru Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu/Foto: John Laba Wujon

PANGGUNG megah dengan lukisan berlatar pantai dan laut yang terletak di dalam gelora Samador, tampak kokoh dan indah dipandang mata. Rancangan dekorasinya mengikuti tema tahbisan Mgr. Edwaldus, “Duc in Altum”, “Bertolaklah Lebih ke Dalam”. Dikerjakan oleh seksi dekorasi yang diketuai Romo Christian Rudi Parera, luksian dan bentuk panggung ini nyata membahasakan moto Uskup Edwaldus.

Jika dipandang dari depan, bentuk panggung tahbisan tampak menyerupai sebuah perahu besar dengan layar terkembang. Dipadu dengan warna dominan kuning-putih, simbol kesetiaan gereja lokal pada Vatikan. Namun titik pandang utama  dari semua dekorasi panggung ini adalah lukisan sang gembala baru umat Keuskupan Maumere, Mgr. Edwaldus. Tepat di bawah salib Yesus, lukisan uskup Edwaldus dan moto tahbisannya, semakin pertegas inti dari perayaan iman umat keuskupan Maumere.

Lukisan Mgr. Edwaldus pada latar panggung tahbisannya/Foto: John Laba WUjon

“Sejak pertemuan awal, dekorasi dirancang untuk menjawabi motto duc in altum, temanya mengandung unsur etnik & ekologis, anggota dekor melibatkan semua potensi yang ada di Maumere baik awam, biara biara suster dan para frater dari berbagai biara dan tarekat di keuskupan Maumere. Komunitas pencinta bonsai “Tedang Kathilo”juga kami libatkan, pengrajin gerabah, Yance Moa, koleksinya kami pinjam,” sebagaimana disampaikan salah seorang anggota tim dekorasi, Save, melalui pesan messenger.

Terlibat Bersama

Kerja tim dekorasi siang dan malam, ditopang keterbukaan untuk merangkul warga lintas agama, berbuah manis. Kemegahan panggung itu tak semata dikerjakan oleh umat Katolik. Umat dari berbagai agama pun terlibat membantu.

“Dari komunitas Hindu Parisada menyumbang penjor. Seorang Muslim, Jaji Mawardi, menyumbang 2 buah perahu yang diletakan di taman. Dan, ada satu lagi penjahit muslim asal Jawa ikut membantu  pemasangan plafon kain di altar utama,” tulis Save,selanjutnya.

Fransiskus Roberto Diogo, Ketua Panitia tahbisan uskup baru Maumere mengapresiasi keterlibatan warga lintas iman. “Kita patut berterima kasih kepada seorang Haji. Haji ini, dia yang mendesain latar panggung seperti kita saksikan bersama,” ungkap Fransiskus, disambut gemuruh tepuk tangan dari puluhan ribu umat yang hadir di Gelora Samador.

Sebagian imam di pelataran bawah panggung tahbisan uskup baru Maumere/Foto: Kevin Sanley Putera

Fransiskus, Bupati terpilih itu, mengatakan bahwa bantuan dan kerja sama seperti itu sudah sering terjadi di Nian Tanah, Sikka.

“Meski kabupaten Sikka ini dihuni oleh begitu banyak orang dengan latar belakang suku, bahasa, budaya, dan agama,  tetapi semuanya hidup rukun dan damai, merasa sebagai satu keluarga besar, yakni keluarga Sikka,” pungkasnya.

Fransiskus lalu mengajak masyarakat Sikka yang mayoritas menganut agama Katolik agar bahu-membahu dan terbuka untuk hidup berdampingan dengan masyarakat dari latar belakang berbeda.