Di zaman modern ini informasi berjalan sangat cepat. Aksesnya pun cukup mudah didapat. Berbagai macam sarana membantu dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Tidak hanya informasi yang baik, informasi bohong atau hoax pun marak di era modern ini. Pemberitaan yang tidak benar, atau malah mencemarkan nama baik seseorang atau kelompok seperti mudah untuk disebar luaskan.
Generasi muda menjadi sorotan bagi semua pihak. Karena generasi mudai yang nanti akan menjadi tombak suatu negara, terlebih di Indonesia ini. Sebagai umat Katolik, kaum muda pun juga harus pintar memilah informasi yang sesuai kebutuhan, dan mana yang tidak. Dalam Dokumen Konsili Vatikan IM(Inter Mirifica/Penemuan yang Mengagumkan) mengenai Dekrit Tentang Komunikasi Sosial di art.no 10 menjelaskan kaum muda harus pandai dalam mengolah informasi. Seperti dalam tertulis:
Hendaknya para penerima, terutama di kalangan kaum muda, berusaha, supaya dalam memakai upaya-upaya komunikasi sosial mereka belajar mengendalikan diri dan menjaga ketertiban. Kecuali itu hendaklah mereka berusaha memahami secara lebih mendalam apa yang mereka lihat, dengar dan baca. Hendaklah itu mereka percakapkan dengan para pendidik dan para ahli, dan dengan demikian mereka belajar memberi penilaian yang saksama.
Contohnya yaitu menjelang pemilihan umum presiden ini, banyak informasi yang beredar mengenai masing-masing calon presiden. Pemberitaan mengenai masing-masing pasangan calon itu ada yang bersifat membangun, ada pula yang berupa berita bohong. Sebagai calon pemilih muda, para kaum muda harus pintar memilah mana informasi yang harus diterima dan mana yang tidak. Jangan asal menyebarkan informasi kepada orang lain, tanpa tau kebenaran akan informasi itu. Selain itu jika menerima informasi bohong, janganlah langsung terpancing emosi atau mengiyakan begitu saja. Cari lebih dalam mengenai informasi yang didapat.
Kemudahan informasi yang didapat hendaknya menjadi sebuah tanggung jawab, terlebih bagi kaum muda. Karena kemudahan informasi sekarang ini membuat kaum muda harus lebih selektif dalam memilih informasi yang tepat.
Kredit Foto:news.unair.ac.id
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.