Senin-Selasa, 26-27 Februari 2024, bertempat di Aula Susteran Ssps Belo – Kota Kupang, diadakan kegiatan Hari Studi 100 tahun Konferensi Waligereja Indonesia tingkat Keuskupan Agung Kupang dengan tema: Berjalan Bersama. Kegiatan ini dibuka oleh Mgr. Petrus Turang, Uskup Agung Kupang yang menghadirkan beberapa narasumber, seperti: RD. Paulus C. Siswantoko, Sekertaris Eksekutif KWI, Sekda Provinsi NTT, RD. Dr. Herman Punda Panda, dosen Teologi UNWIRA dan Dr. phil. Norbertus Jegalus, dosen filsafat UNWIRA. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 350 orang yang terdiri dari para imam, para hidup bakti, para umat awam dan orang muda.
Perayaan 100 tahun KWI di tingkat Keuskupan Kupang dilaksanakan sepanjang tahun 2024 yang berpuncak pada bulan November 2024. Dengan melihat luas wilayah Keuskupan Agung Kupang, maka perayaan ini akan berlangsung dalam tiga wilayah, yakni: di kota Kupang untuk paroki-paroki dalam wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote dan Kabupaten Sabu, di kota Soe untuk paroki-paroki dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan dan di Kalabahi untuk paroki-paroki di wilayah Kabupaten Alor. Adapun kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan untuk memeriahkan peringatan ini adalah: Hari Studi, Seminar, Rekoleksi, Doa Rosario, Bakti Sosial. Lomba Kuis KWI, Katekese Digital dan Perayaan Ekaristi Puncak 100 tahun KWI.
Kegiatan Hari Studi pertama dalam rangkaian perayaan ini diselenggarakan dalam semangat berjalan bersama. Semangat ini bersesuaian dengan semangat sinodalitas Gereja Universal, khususnya tentang persekutuan, partisipasi dan perutusan. Tujuan utama dari keseluruhan perayaan 100 tahun KWI ini adalah untuk menciptakan perjalanan bersama antara KWI dan Keuskupan yang selama ini membangun semangat koordinatif dalam pelayanan Gereja diaspora di Indonesia.
Kerangka materi Hari Studi ini sebagaimana semangat jalan bersama, maka kajian studi yang dibahas bersifat multiperspektif yang melibatkan juga peran Pemerintah di dalamnya. Bapa Uskup memberikan refleksi dasar tentang berjalan bersama dalam konteks Gereja Nasional dan Gereja Partikular, Pemerintah Provinsi NTT yang diwakili oleh Setda NTT memberikan refleksi tentang perjalanan bersama Gereja dan Pemerintah dalam membangun masyarakat dan umat di NTT, Romo Koko memberikan materi tentang pengenalan KWI, jejak langkah 100 tahun, buah-buah KWI dan kantor KWI, Romo Dr. Herman Punda Panda memberikan refleksi tentang Gereja dalam perspektif teologi Konsili Vatikan II dan Dr. phil. Norbertus Jegalus menelaah tentang Persekutuan Gerejani di era posmodern dari perspektif filsafat.
RD. Siprianus Soleman Senda selaku ketua panitia rangkaian kegiatan menyongsong 100 tahun KWI di tingkat Keuskupan Agung Kupang mengharapkan agar umat mengenal KWI dengan bergerak bersama dan berjalan bersama untuk membangun Gereja dan bangsa, Selain itu, umat juga semakin memahami kepemimpinan hirarki Gereja, semakin bersatu dengan para uskup dan bergerak bersama. Akhirnya, Mgr. Petrus Turang menyimpulkan seluruh perjalanan bersama dalam memperingati 100 tahun KWI di tingkat Keuskupan Agung Kupang dengan ungkapan: menjadi seutuhnya Katolik, sepenuhnya Indonesia, senyatanya berjalan bersama.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.