Mei, Injil Hari ini, Bacaan, Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Injil Katolik, Bacaan Injil Hari ini, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, penyejuk iman, Perjanjian Lama, Pewartaan, Sabda Tuhan, Ulasan eksegetis, Ulasan Kitab Suci Harian, Yesus Juruselamat, Pekan Suci, Minggu Paskah, Hari Minggu Paskah IV, Doa Rosario Laudato Si, Rosario, Mei Bulan Rosario, pesan paus, hari komunikasi sedunia, pekan komunikasi nasional, paus fransiskus, bapa suci, refleksi pesan paus fransiskus
Ilustrasi

Tidak ada orang yang tidak berkomunikasi.

Komunikasi adalah interaksi, tujuannya untuk mendapatkan maksud.

– presuposisi NLP

MIRIFICA.NET – Seperti kita semua tahu, tidak ada orang yang tidak berkomunikasi, bahkan diam pun ia sedang berkomunikasi. Sayangnya, hingga sekarang, masih banyak orang belum optimal berkomunikasi, karena belum menghayati benar makna komunikasi. Mari kita refresh sesaat pemahaman kita tentang komunikasi.

Pengertian singkat komunikasi secara ramah pikiran

Singkatnya, komunikasi adalah interaksi. Tujuannya untuk mendapatkan maksud, dan kualitasnya diukur bukan dari maksud baik, namun dari respon yang didapat. Banyak orang berpikir komunikasi itu menyampaikan pesan, maka yang terjadi banyak orang merasa belum berhasil saat berkomunikasi. Karena komunikasi adalah interaksi, dan tujuannya untuk mendapatkan maksud, maka jika kita berinteraksi, mustinya selalu mendapatkan maksud kita. Saat kita mendapatkan maksud artinya kita sukses, dan dengan demikian kita dapat mengatakan, komunikasi adalah alat sukses, karena melakukan komunikasi maka kita mendapatkan maksud.

Tentu saja, sukses komunikasinya bersyarat, yaitu sukses berdemensi keselarasan, artinya kita mendapatkan maksud tanpa merugikan atau mengganggu orang lain, bahkan lebih jauh boleh dikatakan hasil komunikasi kita tidak membawa kita masuk kedalam kedosaan. Jika kita berkomunikasi dengan hasil selaras, maka artinya kita telah berkomunikasi secara ramah pikiran.

Lebih jauh tentang komunikasi sebagai alat sukses

Saat mudah kita pahami, bahwa komunikasi adalah interaksi, maka kita dapat langsung pula memahami, bahwa interaksi terjadi karena ada pihak-pihak. Jika demikian, siapakah pihak-pihak yang pertama-tama berinteraksi?

Ya, benar. Pertama-tama yang berinteraksi adalah saya dengan saya, me to myself. Apa yang diinteraksikan, kita melakukan interaksi internal untuk menetapkan tujuan dan maksud-maksud. Baru kemudian kita berinteraksi dengan pihak lain, untuk menginteraksikan tindakan dan membuat tujuan kita dilakukan orang, dan kita mendapatkan maksud itu jadi kenyataan alias sukses.

Rahasia sukses komunikasi

Bagaimana kita merespon diri atau orang lain merespon komunikasi yang kita lakukan, adalah buah dari cara kita melakukan komunikasi. Bagaimana cara tepat supaya komunikasi kita mendapatkan maksud? Selain melalui proses tepat, juga menggunakan sebuah rahasia sukses komunikasi yang selama ini sudah terbukti menjadikan kita bertahan hidup dan sukses. Berikut dalah struktur proses dan rahasia sukses komunikasi.

Pada dasarnya proses komunikasi dimulai dengan memberi informasi, orang mulai terlibat (mendengarkan dan memperhatikan), membiasakan (mengerti dan memutuskan) dan akhirnya terinspirasi melakukan apa yang kita informasikan seolah ia melakukan ide mereka sendiri.

Secara urutan (menurut pola proses komunikasi ramah pikiran), berikut adalah proses komunikasi;

  1. Buat dan miliki niat, rumuskan niat menjadi tujuan, dan pahami tujuan itu hasilnya (outcomenya) terlihat, terdengar seperti apa.
  2. Dengan berbekal niat, tujuan dan outcome ini (buah dari selftalk, dialog diri), maka mulailah melakukan membangun koneksitas, hubungan tepat dan mendapatkan kepercayaan orang lain. Karena hanya dengan dipercaya Anda dapat menyampaikan maksud dan orang percaya mau melakukan apa maksud Anda.
  3. Setelah merasakan tersambung, terkoneksi dan mendapat kepercayaan, hanya saat inilah Anda boleh menyampaikan maksud. Gunakan berbagai teknik saat menyampaikan maksud, seperti; persuasi, ada hipnotic, ada metaphorik atau bercerita alias bertutur atau mendongeng.
  4. Dapatkan respon dan feedback, apakah sudah sesuai hasil yang Anda harapkan, ingat tidak ada kata gagal dalam komunikasi. Jika belum berhasil, masih menemukan penolakan, artinya Anda kurang pendekatan, lakukan kembali no.2
  5. Apresiasi, berterimakasihlah atas Apa yang sudah Anda dapatkan. Mengapa penting memberi apresiasi, ya … supaya Anda mudah melakukan interaksi untuk tujuan lain selanjutnya.

Proses 1-5 di atas, memerlukan kunci tepat untuk berhasil melakukannya, menggunkaan kunci sukses komunikasi, yaitu 3V (Verbal, Vocal, Visual). Verbal adalah pilihan kata, vocal adalah intonasi bagaiama Anda mengatakan kata-kata, dan visual adalah wajah, gerakan, gestur memberikan penekanan atas kata saat Anda mengatakan kata-kata itu.

Belum lagi jika setiap V dari verbal, vocal dan visual, yang kita pilih gunakan yang berefek gambar, perasaan dan suara (GPS) yang mudah dipahami sesuai preferensi komunikasi setiap orang yang berbeda-beda. Karena setiap kata memiliki efek GPS dalam pikiran, maka sesuaikan penggunaan 3V dengan kandungan GPS untuk setiap tujuan yang Anda perlu dapatan dalam melakukan komunikasi. Berlatih melakuan ini dalam komunikasi hanya jadikan Anda pribadi efektif dalam berkomunikasi.

Sudahkah Anda melakukan proses secara tepat bahkan hingga nggak pakai mikir saat berkomunikasi dan berhasil mencapai tujuan komunikasi Anda? Sudahkan Anda sadari bagaimana Anda mengoptimalkan 3V untuk sukses komunikasi Anda? Mari mulai saja dari diri, di sini dan sekarang…. Segera putuskan tingkatkan kompetensi komunikai Anda.

Bercerita adalah teknik komunikasi tersahih

Seperti telah Anda pahami, pada proses komunikasi ke 3 di atas, yaitu untuk menyampaikan maksud, ada banyak teknik dapat kita gunakan. Misalnya ada;

  1. 6 teknik persuasi Cialdini,
  2. Pola-pola bahasa hipnotic yang lazim dipakai para pelaku hipnotist dalam membuat orang lain melakukan apa maksudnya.
  3. Juga seperti kita kenal, ada teknik bertutur, mendongeng atau bercerita, seperti yang dilakukan Yesus saat mengajar.

Jika persuasi, tujuannya langsung mempengaruhi orang melakukan tindakan jangak pendek dan respon cepat, pola hipnotik lebih halus membuat orang melakukan tujuan kita seolah orang melakuan ide mereka sendiri. Bercerita memilik aspek lebih kompleks dan jangka panjang untuk membangun sikap baru.

Berikut beberapa manfaat bercerita yang bisa kita dapatkan, yang belum tentu dipahami banyak orang dan tidak bisa didapatkan dengan melakukan cara komunikasi yang lain. Tujuan dan manfaat bercerita:

  1. Menyampaikan pesan langsung, berupa isi ceritanya.
  2. Menyampaikan pesan tersirat, nasehat atau inspirasi yang tak langsung, sehingga orang lain mudah menerima, tanpa melakukan penolakan.
  3. Membenih (seeding) sikap-sikap baru dengan keteladanan
  4. Memperbaiki (menterapi) menyembuhkan karena merasa mendapat ide solusi dari pesan tersirat
  5. Memprogram (membangun kedaan ke depan terhadap diri, seseorang bahkan kelompok orang), dengan terus menerus menceritakan sikap-sikap, kebaikan, nilai-nilai kehidupan yang perlu dilakukan ke depan dalam jangka panjang, dll banyak lagi.

Minimal kelima manfaat tersebut diatas tidak dapat diperolah dengan teknik komunikasi lain, itu sebabya mengapa bercerita merupakan teknik komunikasi sakhih untuk membangun keadaan ke depan terhadap diri, orang lain, bahkan kelompok orang untuk membangun budaya baru.

Maka adalah tepat, pada Hari Komunikasi Sedunia, Bapa Paus Fransiskus mengajak kita semua untuk bercerita. Memperhatikan pola komunikasi kita, supaya menggunakan cerita dan mulai menggunakan cerita dalam kehidupan sehgari-hari. Komunikasi adalah interaksi, tujuannya untuk mendapatkan maksud. Bagaimana orang melakukan maksud kita, adalah karena mereka, menginspirasi diri mereka dengan inti pesan yang kita sampaikan. Bercerita adalah bentuk komunikasi yang paling menginsipirasi.

Karena dalam seluruh karyanya, bahkan Yesus menggunakan teknik mendongen atau bercerita saat mengajar, maka mudah kenali sedikit pola rahasia bercerita. Seperti misalnya, menggunakan predikat waktu; Pada suatu ketika…, Pada saat…., Sebelum…. Setelah….., Sementara….. ini adalah beberapa saja dari sekian banyak rahasia bercerita yang membuat pikiran kritis seseorang terbuka, dan menantikan inti-pesan yang hendak Anda sampaikan tanpa mereka sadari.

Bagaimana prakteknya? Pada kesempatan Hari Komunikasi Sosial Sedunia, dan sejalan dengan Anjuran Bapa Paus, maka mari kita tingkatkan kompetensi komunikasi kita dengan meningkatkan kemampuan bertutur dan bercerita. Supaya kualitas komunikasi kita semakin menginspirasi diri dan semakin menginspirasi lebih banyak orang terinspirasi kebaikan.

Salam selalu sehat dan semakin lancar sukses, berkat Tuhan berlimpah.

 

Penulis: Istoto Suharyoto

Trainer, Coach, Terapist, Spesialist Komunikasi, Pesulap dan Pendongeng, Tinggal di Yogyakarta.

Inspirasimu: Pesan Paus Fransiskus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54