Beranda Jendela Alkitab Harian Berbahagialah Orang yang Percaya

Berbahagialah Orang yang Percaya

Senin, 31 Maret 2014,

( Yes 65:17-21; Yoh 4: 43-54)

Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. ( Yoh. 4: 50b).

Bacaan Injil hari ini mengisahkan seorang pegawai istana di  Kapernaum yang percaya kepada Yesus. Meskipun pada saat dia meminta supaya Yesus berkenan datang menyembuhkan anaknya, Yesus menegurnya dengan keras:”Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya.” Namun begitu Yesus kemudian berkata:”Pergilah, anakmu hidup!”, dia percaya, lalu pergi.

Percaya berarti tidak ada keraguan. Dalam cerita pegawai istana, dia tidak mempunyai keraguan sedikitpun  bahwa Yesus mampu dan mau menyembuhkan anaknya yang sedang sakit keras hampir mati itu. Maka begitu Yesus berkata:”Pergilah, anakmu hidup!”, dia langsung pergi dan benar para pegawainya lapor bahwa anaknya sembuh pada saat Yesus berkata:”Pergilah, anakmu hidup!”.

Ada banyak orang yang tidak percaya sebelum melihat sendiri tanda atau mukjizat. Contoh populer untuk ini adalah Thomas yang tidak akan percaya bahwa Yesus sudah bangkit, sampai dia melihat bekas luka-luka Yesus dan memasukan tangan dan jarinya pada bekas luka itu. Maka Yesus kemudian bersabda : ‘Berbahagialah mereka yang percaya, meskipun tidak melihat”.

Pertanyaan reflektif:

Sebagai orang Katolik, kepercayaan saya kepada Yesus lebih seperti pegawai istana di Kapernaum ataukah lebih  cenderung seperti Thomas?
Berilah contoh perilaku orang yang kurang percaya kepada Yesus yang ada dalam Alkitab dan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk bisa percaya penuh kepada Yesus, kita perlu mengenal Yesus. Apakah selama ini saya lebih banyak tahu tentang Yesus ataukah sudah mengenal Yesus?
Bagaimana caranya agar kita bisa semakin mengenal Yesus?
Doa :

Ya Yesus yang maha baik, Engkau bersabda: “Berbahagialah orang yang percaya meskipun tidak melihat”. Ampunilah kami ya Tuhan apabila selama ini kami kadang ragu bahwa Engkau menyertai kami, khususnya di saat kami mengalami kesulitan.

Semoga Roh Kudus mendampingi kami dalam upaya pertobatan ini agar semakin hari iman kami semakin kuat dan teguh. Terpujilah Engkau bersama Bapa dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus,Kini dan sepanjang masa. Amin.

(FC.Purwanta)