NATALE Pinot lahir pada tanggal 19 Desember 1747 di Angers, Maine-et-Loire, Perancis. Ia menjalani pendidikan di seminari Serikat Jesus dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1771 saat berusia 24 tahun. Setelah penahbisan, ia menjadi salah satu imam paroki di wilayah itu selama 10 tahun, kemudian dipindah tugaskan sebagai pastor paroki yang rendah hati dan berderma di desa Louroux-Béconnais.
Revolusi Perancis yang berlangsung pada tahun 1789 sampai 1799 membawa gejolak besar dalam perkembangan Gereja di Perancis. Seminari dan biara-biara ditutup, rohaniwan-rohaniwati, para imam dan uskup-uskup Perancis, dipaksa mengangkat sumpah mengakui konstitusi baru Perancis yang anti Gereja. Pastor Pinot merupakan salah satu dari dari imam yang tidak mau bersumpah akibatnya ia ditangkap dan diadili dengan tuduhan konspirasi terhadap negara dan pemberontakan terhadap hukumnya namun akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.
Tanpa mengenal takut, ia tetap melanjutkan khotbahnya dan memperingatkan rekan-rekannya para rohaniwan-rohaniwati untuk tidak mengkhianati Allah serta Gereja-Nya dengan mengangkat sumpah anti Gereja. Semangat pantang menyerah tetap ia lanjutkan dengan perjuangannya yang dilakukan diam-diam. Pada 1793, muncul kembali di Louroux-Béconnais, bersama dengan pasukan petani yang akhirnya dikenal dengan sebutan “tentara Katolik dan kerajaan”.
Namun dirinya dikhianati, tatkala sedang mempersembahkan misa di tengah malam, sambil mengucapkan kata-kata Latin ketika memulai Misa yakni “Introibo ad altare Dei” kemudian ia ditangkap, dan diberikan hukuman mati. Natale Pinot tewas sebagai martir Kristus pada tahun 1794. Paus Pius XI membeatifikasi dia pada tahun 1926.
(santiebeatie.it)
Inspirasimu :Santa Jacinta Marto : 20 Februari
Staf Komisi Komunikasi Sosial, Konferensi Waligereja Indonesia, sejak Januari 2019-…
