JAMES Duckett merupakan pemuda yang hidup di London, berprofesi sebagai pekerja magang salah satu percetakan. Berkat pekerjaannya, ia mengenal berbagai jenis buku salah satunya buku yang berjudul Pondasi Kokoh Agama Katolik. Ia mebaca dan mempelajarinya buku itu dengan seksama, karenanya menjadi yakin akan kebenaran Gereja Katolik.
James memutuskan ingin menjadi seorang Katolik meskipun pada masa itu banyak umat Katolik mengalami penganiayaan di Inggris, namun tak membuat tekatnya memudar. Walau akhirnya dua kali ia dijebloskan ke dalam penjara karena ketegaran hatinya menjadi seorang Katolik, namun akhirnya ia dibebaskan berkat pertolongan majikannya. Perjalanan Imannya terus berjalan, Ia kerap mencari hingga akhirnya menemukan seorang imam Katolik yang dapat membimbingnya dalam iman.
Berkat sebuah buku, menghantarnya ke dalam iman seorang Katolik, ia tidak pernah lupa dan menganggap bahwa bagian dari tanggung jawabnya adalah menjadi pewarta yang mampu menularkan semangat Iman Katolik bagi banyak orang. Melalui penyediaan buku ia menjadi perpanjangan firman Tuhan dalam mewartakan kebenaran-Nya
Beato James dihadapkan ke pengadilan dan dijatuhi hukuman mati karena usaha yang ia lakukan dalam penyediaan buku-buku ini. Ia dihianati oleh rekan kerjanya sendiri yakni Peter Bullock, seorang penjilid buku. Peter memberi kesaksian palsu bahwa James merupakan seorang penghujat besar, di tiang gantungan di Tyburn, Beato Duckett meyakinkan Bullock bahwa ia telah mengampuninya sebelum menghadap Allah untuk selama-lamanya.
Beato Duckett wafat sebagai martir pada tahun 1602.
(katakombe.org)
Inspirasimu: Beata Savina Petrilli : 18 April
Staf Komisi Komunikasi Sosial, Konferensi Waligereja Indonesia, sejak Januari 2019-…