Jumat, 11 April 2014,
(Yer 20:10-13; Yoh 10:31-42)
“Orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.” (Yoh 10:31)
Kutipan Injil hari ini memperlihatkan bahwa orang-orang Yahudi semakin marah kepada Yesus. Meskipun sudah melihat dengan mata kepala sendiri pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukan Yesus, mereka tetap tidak mau percaya. Mereka keras kepala. Hatinya keras bagaikan batu. Mereka tidak mau menerima kebenaran dan kebaikan Yesus. Bahkan untuk melampiaskan kemarahannya, mereka berusaha mengambil batu untuk melempari Yesus. Lewat Sakramen Baptis, kita telah mendapatkan batu pondasi untuk mengimani dan menerima Yesus Kristus sebagai Penebus dosa dan Penyelamat. Dalam Yesus kita tidak hanya ditebus, dibebaskan dari kuasa dosa dan diselamatkan, tetapi bahkan diangkat menjadi putra-putri Allah. Dalam Yesus Kristus itu kita hidup dalam jaminan kemuliaan surgawi. Betapa besar, indah, mulia, dan dalamnya makna hidup kita sebagai orang Katolik yang telah dipilih untuk melayani. Tentunya dengan rasa bangga dan syukur pula kita menerima undangan dilibatkan pada pewartaan dan pelaksanaan Karya Kreatif Yesus Yang Amat Agung: melayani dan menyelamatkan manusia, utamanya yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan yang berkebutuhan khusus.
Pertanyaan reflektif:
Apakah kita juga sering melempari Yesus dengan batu, karena dosa-dosa kita: kata dan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran-Nya?
Doa:
Yesus, terimakasih karena kami Kaulibatkan pada Karya Kreatif-Mu Yang Amat Agung: melayani dan menolong sesama yang sangat membutuhkan bantuan lewat uluran tangan dan kemampuan kami. Amin.
(A. Widyahadi Seputra)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.