Beranda OPINI Batu Akik Kehidupan

Batu Akik Kehidupan

“Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. (1Kor 7, 31)

AKHIR-akhir ini batu akik sedang mendapat perhatian. Bahkan para pedagang akik mendapatkan tempat atau lokasi khusus. Banyak orang menyukai batu akik dan memakainya di jari tangannya.

Begitu senangnya dengan batu akik, ada orang yang memakainya lebih dari satu. Jari-jari tangannya penuh dengan batu akik. Bahkan saya mendapat gambar bahwa jari-jari ayam pun ada yang memakai batu akik.

Kenyataan ini sesungguhnya menunjukkan bahwa sikap ‘berlebihan’ sering ada dalam diri manusia. Kesukaan terhadap batu akik tidak harus ditunjukkan secara berlebihan dengan memenuhi jarinya dengan batu tsb. Kekayaan dan banyaknya perhiasan tidak harus ditunjukkan secara berlebihan dengan memakainya di telinga, leher, jari-jari, tangan dan kaki.

Kuasa dan jabatan yang dimiliki tidak harus ditunjukkan secara berlebihan dengan tindakan otoriter dan sewenang-wenang. Kesukaan dan minat untuk kuliner tidak harus ditunjukkan secara berlebihan dengan keluar masuk restoran dan membuang-buang makanan.

St. Paulus mengajak para murid untuk hidup secara wajar dan tidak berlebihan dalam menggunakan barang duniawi. Termasuk dalam olah rasa: rasa sedih dan gembira. Rasa sedih tidak harus ditunjukkan secara berlebihan dengan menangis tanpa henti, meraung dan berteriak atau bermuka muram.

Rasa gembira juga tidak harus ditunjukkan secara berlebihan dengan pesta pora.

Mari berusaha hidup wajar dan tidak berlebihan dalam banyak hal. Teman-teman selamat pagi dan selamat berhari Minggu. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)