Beranda Jendela Alkitab Harian Batu Akik dan Keras Kepala

Batu Akik dan Keras Kepala

“Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.” (Yoh 8, 59)

Halaman keuskupan nampak semakin sedap dipandang. Setiap hari halaman disapu dan dibersihkan. Ada banyak tanaman hijau yang tumbuh dan terawat dengan, baik di dalam pot maupun di dalam tanah.

Selain itu, di halaman juga terdapat banyak batu-batu kecil berwarna putih yang tertata rapi. Suatu saat seseorang mengamati batu-batu puti tersebut dan mengambil beberapa butir. Orang itu berkata, “Romo minta batunya beberapa butir ya. Mau saya gosok.”

Demam akik rupanya masih begitu kuat pengaruhnya, sehingga batu taman pun diambil dan digosok. Di tempat lain, sekelompok petani menunjukkan tanggul sungai yang sering jebol dan menimbulkan banjir. Saat banjir datang, tanaman padi rusak dan pemukiman mereka terendam. Mereka hanya menutup tanggul tersebut dengan kantong-kantong plastik yang berisi tanah. Mereka tidak bisa membuat bronjong yang lebih kuat dengan menggunakan batu.

Mereka kesulitan untuk mendapatkan batu di sekitar pemukiman. Mereka tidak sanggup untuk membeli batu dalam jumlah besar dari tempat lain. Batu memang merupakan salah satu isi alam semesta dan merupakan benda yang keras. Ada banyak jenis batu yang bisa ditemukan dan dicari: ada batu biasa, batu bersejarah, batu yang unik, batu kapur, batu hitam, dsb.

Ada batu yang dipergunakan sebagai bahan bangunan, ada pula batu yang dijadikan perhiasan, ada pula batu yang dipergunakan untuk melempari orang. Ada batu yang harganya murah, ada batu yang harganya mahal. Orang bisa menggunakan batu untuk berbagai macam keperluan, entah hal-hal yang baik dan positif maupun hal-hal yang tidak baik.

Batu tidak hanya terdapat di alam semesta, tetapi juga bisa tersembunyi di dalam diri manusia. Manusia tidak hanya mengalami permasalahan dengan ‘batu ginjal’, tetapi hati dan kepalanya pun bisa ‘membatu’, artinya menjadi keras dan sulit dilunakkan. Hati dan kepala yang membatu banyak kali menjadikan kehidupan bersama terasa tidak nyaman.

Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Courtesy of Tribun News)