SEORANG pembicara / public speaker yang baik hendaknya memperhatikan bahasa tubuh saat berbicara di depan audiens. Bahasa tubuh yang disampaikan Pakar Komunikasi dalam Pelatihan Public Speaking, Errol Jonathans haruslah SO CLEAR.
SO CLEAR adalah singkatan dari:
1. Sit and Stand ( Posisi duduk) Harus lurus dan tegak. Posisi ini sangat baik karena tidak menghambat suara diafragma. “perhatikan pula cara duduk, dan sesuaikan dengan bodi anda. Jangan sampai posisi duduk membuat anda tidak nyaman” terang errol.
Posisi Berdiri, bagi pembicara pria hendaknya kaki tidak dibuka terlalu lebar, usahakan posisi badan tegak dan lurus. Sementara untuk wanita, usahakan posisi kaki lurus dengan satu kaki sedikit ke depan.
2. Open (terbuka). Posisi terbuka membuat pembicara terlihat lebih percaya diri dan siap menyampaikan materi.
3. Consentrate. Ketika berbicara perhatikan baik2 audience, namun jangan sampai terganggu dengan apa yg dilakukan audience. Usahakan ttp fokus pada materi yang hendak di sampaikan.
4. Lean. Gerakan tubuh harus santai tidak tegang dan tidak kaku.
5. Eye contact. Komunikasi adalah kontak mata. Dalam komunikasi personal, kontak mata ini penting. bagi seorang presenter yang baik harus memiliki kekuatan eye kontak. “Presenter yang baik, eye kontaknya hidup”, jelas errol. Namun apabila jumlah audiencenya banyak puluhan bahkan ratusan yang tidak memungkinkan melakukan kontak mata. Maka lakukan kontak pada 3 titik yakni sisi kanan, tengah dan kiri.
“Mata berbicara lebih jujur daripada verbal. Ketika mulut berbicara tidak, namun sorot mata bisa berbicara sebaliknya.”
6. Appropiate. Wajar, tampillah dengan wajar dan tidak lebay.
7. Rileks. dari mana tahu? Dari cara berdiri. Suara, yang kurang lantang, raut muka, dan ekpresi wajah.
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI