Bacaan Pertama: 1Ptr 5:6b-14
Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati.”
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan-Nya oleh-Nya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan
dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya!
Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 89:2-3.6-7.16-17 R:2a
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
- Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
- Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaat orang-orang kudus. Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, Siapakah di antara penghuni surga yang sama seperti Tuhan?
- Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah
Bait Pengantar Injil : 1Kor 1:23-24
Kami memberitakan Kristus yang tersalib; Dialah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Bacaan Injil: Mrk 16:15-20
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,
mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Menjadi seorang pewarta tidak cukup hanya pandai merangkai kata dalam beretorika. Karena seorang pewarta, mestinya menyadari apa yang diwartakan serta memahaminya. Keteladanan hidup dalam mewartakan sukacita Kerajaan Allah juga merupakan hal yang amat penting. Dari teladan St. Markus, yang kita pestakan pada hari ini, kita diajak untuk berani mewartakan apa yang Tuhan kehendaki. Kita sudah menerima kuasa untuk menyembuhkan, melepaskan manusia dari belenggu dosa dan menghidupkan, asalkan kita percaya dan
beriman dalam tugas pelayanan kita. ”Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
semua makhluk” (Yoh 16:15).
Yesus, Sang Guru kehidupan kita, telah meminta kita untuk pergi ke suluruh dunia untuk mewartakan kasih Allah kepada segenap makhluk. Kita diminta untuk keluar dari diri kita sendiri, keluar dari zona nyaman dan kemewahan-kemewahan duniawi, untuk menjumpai, mewartakan, dan menjadi saksi tentang karya agung Allah dalam diri Yesus Kristus yang telah lahir, menderita, wafat, dan bangkit. Kita dipanggil untuk mewartakan kebaikn Allah. Maukah kita menerima tawaran itu? Maukah kita meluangkan waktu untuk bercakap-cakap tentang kebaikan Allah dengan sesama kita?
Tuhan Yesus, jadikanlah kami pewarta yang tidak hanya pandai berkata tetapi menghidupi apa yang kami katakan dalam pelayanan kami. Amin.
Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR
Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Pesta Paskah
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.