Bacaan Pertama: 1Ptr 5:1-4
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu.
- Tuhan gembalaku, aku takkan berkekurangan. Tuhan gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
- Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
- Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
- Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil: Mat 16:18
Bacaan Injil: Mat 16:13-19
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia,
dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”
Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Renungan
Hari ini, kita merayakan Pesta Takhta Santu Petrus. Petrus adalah gembala umat, gembala pertama secara historis yang melanjutkan karya kegembalaan Kristus di dunia ini. Dalam bacaan pertama, Santu Petrus, dalam suratnya, mengajak semua pemimpin umat yang adalah gembala untuk memperhatikan tiga hal ini: (1) menerima tugas penggembalaan dengan sukarela sebagai kehendak Allah, bukan karena terpaksa; (2) seorang gembala jangan mau mencari keuntungan, tetapi hendaklah mengabdi secara tulus; (3) jangan memerintah kepada mereka yang digembalakan, tetapi memberikan teladan. Itulah hakikat takhta Santu Petrus, yaitu melayani. Iman yang mendalam akan Kristus adalah inti dari takhta Santu Petrus.
Hal itu telah ditunjukkan oleh Santu Petrus dalam bacaan Injil. Dia yang mewakili para rasul mengetahui siapa sebenarnya Kristus, “Engkaulah adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Hal itu diperhitungkan oleh Yesus sebagai kata-kata yang dikatakan Bapa-Nya kepada Petrus. Setiap kita adalah gembala, minimal gembala atas diri kita sendiri dan orang terdekat di sekitar kita. Takhta kegembalaan adalah hati yang jujur dan mau melayani dalam segala situasi dan dalam segala bidang. Semoga kita pun menjadi domba yang mau digembalai. Menjadi gembala dan domba yang baik berakar pada pengenalan yang benar akan diri Yesus Kristus seperti yang dilakukan Santu Petrus.
Ya Tuhan, bantulah kami untuk menjadi gembala dan domba yang baik. Semoga hati kami menjadi takhta kehidupan yang penuh dengan kemurnian dan keheningan iman akan Kristus yang adalah Mesias dan Anak Allah yang hidup. Amin.
Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR
Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 21 Februari 2021
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.