Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 19 Juli 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 19 Juli 2021

19 Juli 2021, Bacaan Injil 19 Juli 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 19 Juli 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 19 Juli 2021, Minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 19 Juli 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Minggu Pekan Biasa XVI, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: findshepherd.com

Bacaan Pertama: Kel 14:5-18

Mereka akan insaf bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun.

Waktu diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa Israel telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa Israel itu. Mereka berkata, “Apakah yang telah kita perbuat ini?
Mengapa telah kita biarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?” Kemudian Firaun memasang keretanya
dan membawa serta rakyatnya. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.

Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang perkasa. Adapun orang Mesir, dengan segala kuda dan kereta Firaun, dengan orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka, dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.

Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel, mereka berseru-seru kepada Tuhan, dan mereka berkata kepada Musa,
“Apakah di Mesir tidak ada kuburan, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Maksudmu apa membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah telah kami katakan di Mesir, Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami bekerja bagi orang Mesir daripada mati di padang gurun!”

Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu, “Janganlah takut! Tetaplah berdiri, dan perhatikanlah keselamatan dari Tuhan, yang hari inI juga akan diberikan-Nya kepada kalian. Sebab orang Mesir yang kalian lihat hari ini takkan kalian lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian diam saja.”

Lalu Tuhan bersabda kepada Musa, “Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Tetapi sementara itu Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun serta seluruh pasukannya, kereta dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insyaf, bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.”

Mazmur Tanggapan: Kel 15:1-2.3-4.5-6 R;1

Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.

  • Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur. Kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. Tuhan itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Dia Allahku, kupuji Dia; Dialah bapaku, kuluhurkan Dia.
  • Tuhan itu pahlawan perang; Tuhan, itulah nama-Nya! Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut, para perwiranya pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
  • Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu. Tangan kanan-Mu, Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, Tuhan, menghancurkan musuh.
    uhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang yang berumput hijau,
    Ia membimbing aku ke air yang tenang; dan menyegarkan jiwaku.

Bacaan Pengantar Injil: Mzm 94:8ab

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Bacaan Injil: Mat 12:38-42

Pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini.

Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.”

Jawab Yesus kepada mereka, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga.
Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Banyak orang seperti kaum Farisi yang menginginkan tanda dari Yesus. Tampaknya, orang merasa aman bila melihat yang formal. Padahal, kita tahu bahwa tanda bukti resmi itu lahiriah sifatnya. Maka, bukan surat resmi yang membuktikan bahwa orang berkelakuan baik, melainkan perilakunya setiap hari.

Yesus tidak mau memberi tanda bukti lain kecuali tanda Nabi Yunus. Adapun Yunus memberitakan pertobatan kepada orang-orang Niniwe setelah ia tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam lamanya. Yesus sendiri  lebih dari Nabi Yunus. Ia Mahakuasa, Putra Allah Yang Mahatinggi. Ketegaran hati kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat-lah yang mengaburkan pandangan mereka sehingga mereka masih meminta tanda.

Dalam hidup sehari-hari, sebenarnya ada banyak tanda dari Allah yang menunjukkan bahwa Allah sungguh mengasihi kita. Kita bisa bangun dan menyongsong hari baru, masih mendapatkan sesuap nasi untuk dinikmati; senyuman yang terpancar tulus dari istri/suami, anak-anak, rekan kerja, dan teman sekomunitas; udara yang kita hirup; hujan dan gerimis, dan segala cuaca; adalah  bukti nyata bahwa Allah tidak membiarkan kita terlunta-lunta di belantara hidup ini.

Ya Tuhan, kami akan berusaha untuk tidak minta tanda-tanda dari-Mu. Buatlah kami sadar dan percaya bahwa Engkau sungguh-sungguh menyertai perjalanan kami.  Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 18 Juli 2021