Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 15 November 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 15 November 2021

11 Februari 2022, Bacaan Injil 11 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 11 Februari 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 11 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa V, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: kingdomsalvation.org

Bacaan Pertama: 1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64

Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tiga puluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, “Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka.” Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat-istiadat bangsa-bangsa lain. Merekapun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat.

Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan,
bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan.

Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun seratus empat puluh lima raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang ditemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja.

Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 119:53.61.134.150.155.158 R:88

Hidupkanlah aku, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintah-Mu.

  • Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu.
  • Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
  • Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
  • Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.
  • Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu.
  • Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

Bait Pengantar Injil : Yoh 8:12

Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia kan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil: Luk 18:35-43

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.”

Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”

Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu, “Tuhan, semoga aku melihat!”

Maka Yesus berkata, “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!” Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Buta adalah ketidakmampuan seseorang untuk melihat apa pun, bahkan untuk melihat cahaya. Ada yang mengalami buta sebagian, yaitu memiliki penglihatan yang terbatas. Ada pula yang mengalami buta secara total. Dia tidak dapat melihat sama sekali. Bacaan hari ini mengisahkan tentang kebutaan. Dalam Perjanjian Lama seperti yang dikisahkan dalam bacaan pertama hari ini, ada sejumlah orang Israel memilih untuk tunduk kepada Raja Antiokus Epifanes. Namun, tindakan mereka ini ditentang oleh sesama orang Yahudi yang tetap bertahan dengan imannya kepada Allah. Mereka yang bertahan ini melihat Allah dengan amat jelas. Sedangkan, yang berbalik untuk menyembah berhala sudah tertutup matanya sehingga tidak dapat melihat dan menyembah Allah.

Sikap si pengemis buta yang ditampilkan dalam bacaan Injil hari ini mengajarkan kepada kita tentang iman. Ketika si pengemis buta berseru kepada Yesus, banyak orang dengan tegas  menyuruhnya untuk diam. Tetapi, semakin mereka menyuruhnya diam, semakin keras pula dia berteriak  agar Yesus mendengarnya. Sebab, dia yakin bahwa inilah satu-satunya kesempatan agar dia bisa disembuhkan. Bagi si pengemis buta itu hanya peduli pada satu hal, yakni dia percaya bahwa dia bisa melihat. Ia hanya berteriak minta pengampunan dan belas kasihan dari Yesus. Semoga kita menjaga hati dan pikiran agar tetap tunduk kepada Tuhan Allah saja supaya jiwa kita tenteram dan damai. Dengan demikian, kita terhindar dari buta dan tuli rohani. Tindakan pengemis buta ini telah menginspirasi kita untuk senantiasa berani datang kepada Tuhan.

Ya Allah, semoga kami mampu melihat dengan mata iman semua kenyataan hidup ini, terutama saat berada dalam kesulitan dan penderitaan. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XXXIII