12 Oktober 2022, Bacaan Injil 12 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 12 Oktober 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 12 Oktober 2022, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik
Ilustrasi: medium.com

Bacaan Pertama: Yak 1:1-11

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang,
sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Orang yang demikian janganlah berharap, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Bila seorang saudara berada dalam keadaan yang rendah baiklah ia bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput; Matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya: Di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 119:67.68.71.72.75.76 R:77a

Semoga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.

  • Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
  • Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
  • Memang baik, bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
  • Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
  • Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
  • Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:6

Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan. Sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.

Bacaan Injil: Mrk 8:11-13

Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, Sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Para juara dalam bidang olahraga akhirnya bisa memetik buah indah dengan mencapai puncak prestasi karena diawali oleh latihan yang sungguh-sungguh. Meskipun berat dan sering kali menyakitkan, mereka melakukan pelatihan dengan sabar, tekun, dan disiplin. Itulah yang mengantar mereka pada prestasi gemilang. Ilustrasi ini mengantar kita pada hidup beriman kita. Berbagai kesulitan dan pencobaan merupakan ujian atas iman, apakah kita setia dan tekun di dalamnya. Seorang beriman tidak mengutuki aneka pencobaan yang ia dihadapi, tetapi menghayatinya sebagai bagian dari proses hingga akhirnya menghasilkan buah yang matang.

Orang Farisi yang menuntut tanda dari Yesus tidak mengikuti cara berpikir Yesus, karena mereka hanya ingin memuaskan dan membenarkan diri sendiri sehingga apa pun yang dilakukan Yesus tidak akan membawa efek positif dalam hidup mereka. Hal ini sama dengan orang-orang yang sudah berpikiran negatif terhadap usaha, jasa, penampilan, dan cara kerja kita. Bagaimana pun penjelasan yang kita berikan, apa pun kenyataan baik yang terjadi karena kita, namun dalam pandangan mereka semua itu salah dan tidak berguna. Oleh sebab itu, sikap Yesus bisa jadi model bagi kita, yaitu dengan tidak memberikan ”tanda” apa pun kepada mereka karena hal itu akan percuma.

Tuhan, semoga dalam setiap pencobaan kami tetap setia kepada-Mu hingga beroleh buah yang matang. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa VI/C