03 Februari 2022, Bacaan Injil 03 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 03 Februari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 03 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa IV, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama Keb 1:1-7

Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia. Hendaklah pikiranmu tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas, dan carilah Dia dengan tulus hati. Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh orang yang tidak mencobai-Nya. Ia menampakkan diri kepada semua yang tidak menaruh syak wasangka terhadap-Nya. Pikiran bengkang-bengkung menjauhkan dari Allah, dan oran bodoh yang menguji kekuasaan-Nya pasti dienyahkan. Sebab kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati keruh, dan tidak pula tinggal dalam tubuh yang dikuasai dosa. Roh pendidik yang suci menghindarkan tipu daya, dan pikiran pandir dijauhinya. Sebab kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, tetapi si penghojat tidak dibiarkannya terluput dari hukuman karena ucapan bibirnya. Memang Allah menyaksikan hati sanubarinya, benar-benar mengawasi isi hatinya dan mendengarkan ucapan lidahnya. Sebab roh Tuhan memenuhi seluruh dan Dia yang merangkum segala-galanya tahu apa saja yang disuarakan.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 139:1-10 R:24b

Tuntunlah aku di jalan yang kekal, ya Tuhan.

  • Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kau maklumi.
  • Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
  • Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
  • Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.

Bait Pengantar Injil Flp 2:15-16

Hendaklah di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan.

Bacaan Injil Luk 17:1-6

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan! Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya. Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, daripada ia menyesatkan salah seorang yang lemah ini. Jagalah dirimu!
Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia. Dan jika ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jika ia berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata, ‘Aku menyesal,’ engkau harus mengampuni dia.” Lalu para rasul berkata kepada Tuhan, “Tambahkanlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab,
“Jika kalian memiliki iman sebesar biji sesawi, kalian dapat berkata kepada pohon ara ini, ‘Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam laut,’ maka pohon itu akan menurut perintahmu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Santo Martinus dari Tours yang kita peringati hari ini mempunyai kehidupan yang unik. Ia lahir dari keluarga tidak beriman, dipaksa untuk masuk tentara. Sebagai tentara ia tidak krasan, sehingga kemudian ia mengundurkan diri dan ingin dibaptis. Setelah dibaptis, ia masuk seminari, menjadi imam dan uskup yang sangat peduli pada orang miskin. Santo Martinus, saat ia masih menjadi tentara, pernah memberikan sebagian mantelnya untuk pengemis yang dijumpainya. Bahkan setelah meninggal ia dimakamkan di pemakaman umum bersama orang-orang miskin yang lain, sesuai dengan dengan permintaannya semasa masih hidup. Santo Martinus telah menjalankan perintah Tuhan seperti yang tertuang dalam Injil hari ini. Kita diajak untuk saling mengasihi satu sama lain.

Kita dipanggil untuk membangun hidup bersama yang baik dan sehat, di mana setiap pribadi saling mengasihi satu sama lain. Kasih itu diwujudkan dengan kesediaan kita untuk membantu sesama yang membutuhkan, tanpa padang agama, suku, budaya, dan etnis. Kita juga diajak untuk mau memberi saran dan kritik secara bijak terhadap orang lain dan juga mau menerima saran, kritik, dan masukan dari orang lain. Jika hal ini yang kita lakukan maka hidup akan terasa indah dan berguna untuk sesama.

Allah yang mahasetia, semoga aku selalu tergerak hati untuk hidup bersama dalam kasih sehingga aku dapat tumbuh dan berkembang dalam iman. Amin.

Sumber: Ziarah Rohani 2019, Obor Indonesia

Inspirasimu : Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik Minggu, 10 November 2019