Tuhan setia dengan janji-Nya kendati Israel sudah memberontak bahkan berkhianat. Dia adalah Allah yang setia kepada perjanjian-Nya. “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikian­lah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda” (Yer. 33:14-16). Pada waktu itu, Aku akan menumbuhkan tunas keadilan bagi Daud dan Yerusalem akan hidup dengan damai dan tenteram. Dengan penggenapan janji itu, maka mereka merindukan atau mendambakan suatu keadaan yang berbeda dengan mereka alami di pembuangan. Tertindas dan hidup dalam ketidakadilan adalah sebuah realitas yang tidak menyenangkan bagi umat Israel saat itu. Maka, ketika mereka menerima janji Allah tentang pembebasan seperti yang disampaikan Nabi Yeremia, seakan membuka semangat dan harapan baru bagi mereka. Dalam Injil hari ini, kita juga diajak untuk memiliki semangat hidup dan harapan yang baru sebab kita sangat percaya bahwa seburuk apa pun situasi dunia ini, kita tidak akan ditinggalkan Tuhan, “... bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat” (Lukas 21:28). Dengan kata lain, kita diajak untuk memiliki semangat dan sikap hidup yang benar bagimana menghadapi berbagai peristiwa yang kita alami termasuk dalam menyikapi tanda-tanda kedatangan Anak Manusia. Ketakutan, kebingungan, dan kecemasan yang berlebihan bukanlah sikap yang benar. Sebagai orang beriman, mari kita berpikir dan bertindak yang benar dalam setiap aspek kehidupan kita. Bangkitlah dan angkatlah mukamu, ungkapan ini mengisyaratkan supaya kita meninggalkan cara hidup lama dan masuk ke dalam hidup baru untuk mengalami dan membagikan kasih Allah kepada semua orang. Ya Allah, semoga Engkau menjadikan kami sebagai pelaku dan pembawa Kabar Baik di tengah berbagai ketakutan dan kecemasan yang terjadi di masyarakat. Amin.
Ilustrasi: findshepherdcom

Bacaan Pertama Im 19:1-2.11-18

Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.

Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka:
Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong
dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku,
supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan.

Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan.

Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran. Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu;
janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan.

Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 19:8.9.10.15 R:Yoh 6:64b

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.

  • Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
  • Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
  • Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
  • Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku,
    ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil 2Kor 6:2b

Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!

Bacaan Injil Mat 25:31-46

Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang daripada seorang,
sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar
dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?

Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.

Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Kita adalah citra Allah, karena itu kita juga dipanggil menjadi kudus seperti Dia. Kita harus memperlakukan sesama sebagai citra Allah juga. Dalam bacaan Injil hari ini, cinta kasih diwujudkan dalam bentuk perhatian kepada sesama yang kurang beruntung: lapar, haus, telanjang, sakit, sendirian,  dipenjara, dll.  Penghakiman terhadap kita ditentukan oleh buah kasih yang kita lakukan.Kasih bukan sekadar kata-kata indah dan sedap didengar, melainkan juga perbuatan dan tindakan lembut dan halus yang mengalirkan kehangatan bagi jiwa yang dahaga dan mendamba.Inilah kiranya yang menjadi buah dari puasa kita pada saat ini.

Tuhan, ajarilah menjadi teman seperjalan bagi mereka yang terpinggirkan.Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 01 Maret 2020