Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 25 Februari 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 25 Februari 2020

27 Februari 2021, Bacaan Injil 27 Februari 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 27 Februari 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 27 Februari 2021, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik 27 Februari 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Eksegetis, Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama Yak 4:1-10

Kalian berdoa, tetapi tidak menerima apa-apa, karena kalian salah berdoa.

Saudara-saudara terkasih, dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kalian? Bukankah dari hawa nafsumu yang saling bergulat dalam dirimu? Kalian menginginkan sesuatu tetapi tidak memperolehnya,
lalu kalian membunuh. Kalian iri hati tetapi Kalian tidak sampai ke tujuan, lalu kalian bertengkar dan berkelahi.
Kalian tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa. Atau kalian berdoa juga, tetapi tidak menerima apa-apa, karena kalian salah berdoa, sebab yang kalian minta akan kalian gunakan untuk memuaskan hawa nafsu.

Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kalian tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Janganlah kalian menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata, “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!” Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan Allah kepada kita,
lebih besar dari pada itu. Sebab itu Ia berkata, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”

Maka dari itu tunduklah kepada Allah! Lawanlah Iblis, maka ia akan lari daripadamu. Dekatilah Allah, maka Allah akan mendekati kalian. Tahirkanlah tanganmu, hai kalian orang-orang berdosa! Sucikanlah hatimu, hai kalian yang mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah! Hendaklah tertawamu kalian ganti dengan ratap, dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kalian.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 55:7-8.9-10a.10b-11a.23 R:23a

Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan, maka Ia menopang engkau.

  • Pikirku, “Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat tenang;
    aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun.
  • Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai.” Bingungkanlah mereka, ya Tuhan, kacaukanlah percakapan mereka.
  • Sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan di dalam kota! Siang malam mereka mengelilingi kota itu
    berjalan di atas tembok-temboknya.
  • Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan, maka Ia akan menopang engkau! Tidak untuk selama-lamanya
    dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

Bait Pengantar Injil Gal 6:14

Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.

Bacaan Injil Mrk 9:30-37

Barangsiapa ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya.

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang,
sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.”
Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumah Yesus bertanya kepada para murid itu, “Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya.”

Yesus lalu mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Tidaklah mudah memahami firman Tuhan yang mengatakan, ”Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Kita bertanya: Mengapa? Jawabannya: Sangat nyata dan manusiawi bahwa trend zaman sekarang adalah budaya mengumpulkan. Orang akan berlomba-lomba untuk mendapatkan apa yang diinginkan bahkan kerap kali dilakukan dengan segala cara. Karena hawa nafsu dan berlomba-lomba mencari harta duniawi itulah yang sering kali membuat manusia saling membunuh.

Surat Yakobus memberi peringatan kepada kita bahwa orang menjadi begitu liar dan serakah serta mau menang sendiri karena tidak mau mendengarkan kehendak Allah, tetapi mendengar bisikan iblis. Contohnya, dalam perhelatan politik Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019, orang begitu ngotot mau menang sendiri dan tidak mengindahkan kebenaran dan prosedur sesuai konstitusi. Mengabdi kehendak Allah tidak lain adalah mengupayakan apa yang benar karena Allah telah menempatkan Roh-Nya dalam diri kita. Mengobarkan Roh Allah dalam perilaku yang benar dan rendah hati menuntut semangat pertobatan. Semangat merendahkan diri di hadapan Allah karena Allah akan meninggikan kita.

Apa yang dialami para murid Yesus dalam Injil juga sama bahwa mereka berkelahi karena merebut siapa yang paling hebat dan paling besar. Kekacauan dan tiadanya belas kasih dan kepeduliaan terjadi karena kita sering berebut siapa yang terbesar. Padahal yang terbesar hanya Allah sendiri. Yesus menegaskan bahwa kehebatan sebagai murid-Nya adalah ketika kita dengan tulus merendahkan hati di hadapan sesama dan melayani sesama.

Allah, mampukan kami, anak-anak-Mu, untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu:  Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 24 Februari 2020