Bacaan Pertama: Why 14:14-20
Sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia
dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.” Maka Dia yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam.
Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring
kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak.” Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 96:10.11-12.13 R:13b
Tuhan datang menghakimi bumi.
- Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkannya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
- Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai.
- Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil: Why 2:10c
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Bacaan Injil: Luk 21:5-11
Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.”
Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat.’ Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan
Pewartaan Yesus tentang permulaan penderitaan dan keruntuhan Bait Allah mengingatkan kita pada pewartaan tentang kedatangan Hari Tuhan yang sudah dimulai oleh Nabi Yoel dan Nabi Zakaria. Kedatangan Hari Tuhan akan menjadi sebuah hukuman yang sangat dasyat bagi umat Allah, bila umat Allah tidak berlaku sebagai bangsa yang adil dan setia kepada perjanjian. Sebaliknya, kalau umat setia, taat, tidak mendua pada berhala-berhala bangsa lain, Hari Tuhan akan menjadi sebuah hari keselamatan.
Penghukuman dan keselamatan yang akan terjadi sungguh sangat berbeda dengan apa yang biasa dibayangkan manusia. Bahkan bencana alam, penjajahan, pembuangan, penganiayaan, kekeringan tidak ada apa-apanya dengan penghukuman yang akan terjadi di Hari Tuhan. Hal-hal yang menyeramkan itu baru menjadi sebuah pengantar atau penanda bahwa Hari Tuhan akan datang. Sebaliknya juga dengan keselamatan. Banyak orang mengira mereka telah menerima keselamatan ketika semua sudah berjalan dengan baik, sudah kembali dari pembuangan, sudah tidak ada lagi penjajahan di tengah mereka, ketika Allah sudah memulihkan hidup mereka.
Keselamatan yang ditawarkan Allah pada saat Hari Tuhan jauh melebihi segala harapan dan gambaran manusia. Manusia tidak bisa membatasi Tuhan, sebab Tuhan Mahakuasa dan Mahabesar dalam segala tindakan dan keputusan-Nya. Melalui warta kedatangan Hari Tuhan, kita diajak untuk menyadari bahwa hidup kita sekarang ini sangat menentukan akan seperti apa nasib kita kelak. Di tengah penganiayaan dan himpitan, iman kita pada Yesus jangan sampai sirna.
Allah Mahakuasa, berilah kami hati yang lapang untuk selalu berwaspada dalam menjalankan roda kehidupan kami masing-masing. Amin.
Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR
Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XXXIV
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.