Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 24 Agustus 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 24 Agustus 2021

13 Maret 2022, Bacaan Injil 13 Maret 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 13 Maret 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 13 Maret 2022, Minggu prapaskah II, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: sundayhomily

Bacaan Pertama: Why 21:9b-14

Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah.
Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18 R:12

Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.

  • Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
  • Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
  • Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil: Yoh 1:49b

Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!

Bacaan Injil: Yoh 1:45-51

Sekali peristiwa, Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia,
yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, “Mari dan lihatlah!”

Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Tak sedikit orang yang sulit berkembang karena hidupnya penuh kepura-puraan. Tidak mampu, tetapi pura-pura mampu. Tidak tahu, tetapi pura-pura tahu. Tidak suci tetapi pura-pura suci, dst. Bartolomeus adalah orang yang tanpa kepura-puraan. Ia bersikap otentik. Ia tidak menutup-nutupi keraguannya bahwa Yesus dari Nazaret adalah Mesias. Keberaniannya untuk bersikap transparan itulah titik tolak yang menyelamatkannya. Apalagi, di hadapan Tuhan kepura-puraan sebenarnya tak berlaku, sebab di mata-Nya tak ada yang tersembunyi. Sikap jujur dan transparan di hadapan Tuhan merupakan pintu menuju iman sejati. Iman sejati mentransformasi diri, sementara kepalsuan menghambat perubahan nyata.

Bersikap otentik berarti berani terbuka di hadapan Tuhan dan sesama. Orang yang otentik tidak menyembunyikan luka dan tak suka sekadar mencari muka. Ia menerima diri apa adanya seraya membuka diri pada segala kemungkinan untuk perbaikan. Keterbukaan Bartolomeus membawanya pada pengakuan iman, “Rabi, Engkaulah Anak Allah, Engkau Raja orang Israel” (ay. 49). Iman yang otentik ini membuat Bartolomeus berkembang menjadi utusan: konon, ia mewartakan Injil sampai ke India. Karena itulah, ia juga boleh menikmati janji Kristus: melihat kemuliaan para malaikat dan Anak Domba di surga seperti digambarkan bacaan pertama.

Ya Allah, semoga kami tidak takut menjadi diri sendiri, mampu menyingkirkan segala kepalsuan, dan terbuka pada Sabda-Mu yang senantiasa melecut semangat pembaruan. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XXI/B