15 Februari 2022, Bacaan Injil 15 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 15 Februari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 15 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa VI, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Than, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Yak 1:12-18

Saudara-saudara terkasih, berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan. Apabila tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada setiap orang yang mengasihi Dia. Apabila seseorang dicobai, janganlah ia berkata, “Pencobaan ini datang dari Allah.” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh sabda kebenaran, supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 94:12-13a.14-15.18-19 R:12a

Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan.

  • Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan, dan yang Kaudidik dalam Taurat-Mu, hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.
  • Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.
  • Ketika aku berpikir, “Kakiku goyang! kasih setia-Mu, ya Tuhan, Menopang aku. Apabila keprihatinanku makin bertambah, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23

Jika seorang mengasihi Aku, ia akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil: Mrk 8:14-21

Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti. Hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya, “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”

Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata kepada yang lain, “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.”

Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata, “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kalian memahami dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kalian mempunyai mata, tidakkah kalian melihat? Dan Kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian mendengar? Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka, “Dua belas bakul.”

“Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka, “Tujuh bakul.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Masihkah kalian belum mengerti?”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Orang yang sudah melakukan sesuatu yang salah, biasanya kikuk, panik, dan mudah tersinggung. Emosinya langsung terpancing bila ada sedikit pemantik karena secara spontan merasa sebagai tertuduh. Ia kemudian buru-buru membuat pembelaan diri, meski orang lain tidak bermaksud menuduh, apalagi memojokkan dia. Itulah situasi yang dirasakan oleh murid-murid Yesus yang langsung tersinggung dan bereaksi negatif ketika Yesus menasihati mereka supaya berjaga-jaga terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Mereka tidak mengerti arti terdalam nasihat Yesus, karena mereka hanya berfokus pada kelalaian diri sendiri. Kekhawatiran pada diri sendiri membuat mereka gagal memahami kata-kata Yesus.

Oleh sebab itu, untuk setiap tugas, tanggung jawab, dan kepercayaan yang diberikan kepada kita hendaknya kita siapkan dengan baik sehingga tidak ada kemungkinan terjadi suatu kelalaian ataupun kesalahan. Kita perlu mengecek hal-hal detail supaya terhindar dari kekeliruan sehingga perasaan bersalah yang berlebihan tidak mengangkangi kita sampa kita tidak mengerti maksud baik orang lain. Dengan persiapan yang baik dan matang, kita menjadi pribadi yang siap bekerja, tidak mudah tersinggung, serta tidak bereaksi secara emosional.

Ya Tuhan, kami sering salah paham terhadap maksud baik orang lain. Kami pun sering kali tidak mengerti sabda-Mu. Buatlah kami mengerti. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa VI/C