Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 31 Oktober 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 31 Oktober 2020

17 Oktober 2022, Bacaan Injil 17 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 17 Oktober 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 17 Oktober 2022, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Flp 1:18b-26

Bagiku hidup ialah Kristus dan mati keuntungan.

Saudara-saudara, asal saja Kristus diwartakan, aku bersukacita karenanya. Dan aku akan tetap bersukacita sebab aku tahu, bahwa akhir dari semuanya ini ialah keselamatanku berkat doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus. Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan, ialah bahwa dalam segala hal aku tidak mendapat malu. Kuharapkan bahwa seperti dahulu, sekarang pun Kristus dengan nyata dimuliakan dalam tubuhku,
baik oleh hidup maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup ialah Kristus dan mati keuntungan. Hidup di dunia bagiku berarti bekerja dan menghasilkan buah. Maka aku tidak tahu, mana yang harus dipilih. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama Kristus, karena ini memang jauh lebih baik. Tetapi demi kalian, lebih perlu aku tetap tinggal di dunia ini. Dalam keyakinan ini tahulah aku bahwa aku akan tetap tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kalian semua, supaya kalian makin maju dan bersukacita dalam iman. Dengan demikian kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, yaitu apabila aku kembali kepadamu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 42:2.3.5bcd R:3a

Jiwaku haus akan Allah, Allah yang hidup.

  • Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
  • Jiwaku haus kepada Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
  • Bagaimana aku berjalan maju di tengah kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah
    di tengah suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, di tengah keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.

Bait Pengantar Injil: Mat 11:29ab

Terimalah beban-Ku dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.

Bacaan Injil: Luk 14:1.7-11

Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ.
Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat, Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan,
janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang telah mengundang engkau dan tamu itu berkata kepadamu, ‘Berilah tempat itu kepada orang ini.’ Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah! Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, ‘Sahabat, silakan duduk di depan.’ Dengan demikian engkau mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain.

Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Pada hari ini Yesus mengajak para murid untuk menjadi pribadi yang rendah hati dengan selalu mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. Rendah hati berarti tidak menyombongkan  kemampuan diri sendiri dan merendahkan orang lain juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk bertumbuh dan berkembang. Di hadapan Allah, orang yang rendah hati akan mendapatkan tempat yang paling utama dan orang yang sombong akan mendapatkan tempat yang paling rendah.

Agar kita bisa bersikap rendah hati, kita diajak untuk menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki, termasuk hidup kita adalah milik Allah. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk meninggikan diri dan merendahkan orang lain, karena semua manusia di hadapan Allah pada dasarnya adalah sama. Selalu mengucap syukur atas kebaikan Allah dan menggunakan segala sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita secara bijaksana serta penuh dengan kerendahan hati merupakan sikap seorang yang mengakui diri beriman Katolik. Semakin kita rendah hati semakin mudah kita bersyukur dan semakin kita sering bersyukur semakin dekat kita dengan Tuhan dan sesama.

Allah Yang Mahakuasa, semoga kuasa-Mu mengubah kami menjadi pribadi  yang mampu bersyukur dan rendah hati dalam hidup sehari-hari. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ziarah Batin Cover

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XXX