Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 17 April 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 17 April 2021

30 April 2022, Bacaan Injil 30 April 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 30 April 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 30 April 2022, Minggu paskah II, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi : findshepherd.com

Bacaan Pertama: Kis 5:34-42

Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus.

Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan.

Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”

Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.

Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 33:1-2.4-5.18-19 R:22

Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

  • Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
  • Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
  • Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;
    Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bacaan Injil: Yoh 6:16-21

Para murid melihat Yesus berjalan di atas air.

Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung.

Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang.

Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Aku ini, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Tidak ada satu pun dalam hidup ini yang lolos dari perhatian Yesus. Medan kehidupan yang bagi kita tidak mungkin dilalui, ternyata tidak demikian bagi Yesus. Persahabatan dan kebersamaan kita dengan Yesus juga akan membawa kita pada situasi-situasi hidup yang membelalakkan mata kita sendiri. Apa yang semula kita pikir tidak mungkin kita raih, tidak mungkin kita hadapi, tidak mungkin kita jangkau, ternyata berkat kebersamaan dengan Yesus semuanya dapat kita lalui, dapat kita jangkau, dapat kita hadapi, dapat kita raih. Kisah Yesus berjalan di atas air dalam Injil hari ini mengungkapkan kenyataan itu.

Demikianlah kiranya ciri-ciri orang yang mengimani Yesus akan terlihat dari semangat hidupnya yang dipenuhi dengan pengharapan, tidak mudah takut, kalut, dan cemas yang berkapanjangan. Itu semua adalah tanda seseorang hidup dalam keyakinan bahwa Tuhan itu menyertainya. Lantas, bagaimana dengan kita sendiri? Banyak orang kristiani kendati menyebut diri beriman pada Yesus, namun tidak sepenuhnya meyakini bahwa Yesus itu menyertai kita. Tidak sedikit orang kristiani yang mengalami depresi, putus asa berlebihan, karena mengalami kenyataan yang mengecewakan.

Makna iman akan Yesus yang selalu menyertai kita adalah: Dia tidak tinggal diam dengan perkara hidup kita. Dia mengerjakan sesuatu yang terbaik dari apa yang sedang kita alami. Kita mungkin tidak segera melihat hasil pekerjaan Yesus dalam hidup kita, tapi percayalah Dia sedang mengerjakannya. Karena itu, apa pun situasi atau kenyataan hidup yang kita hadapi, tetaplah berbuah, jangan lantas layu dan mati. Selalu ada kejutan di balik kesetiaan kita sebagai pengikut Yesus.

Ya Allah, kami percaya bahwa Engkau tidak membiarkan kami berjuang sendirian dalam hidup ini. Engkaulah penyelenggara hidup kami kini dan sepanjang masa. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 16 April 2021