05 Januari 2022, Bacaan Injil 05 Januari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 05 Januari 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 05 Januari 2022, minggu kerahiman ilahi, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama 1Raj 12:26-32;13:33-34

Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas.

Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.” Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”
Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.

Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 106:6-7a.19-20.21-22 R:4a

Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

  • Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
  • Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
  • Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Bait Pengantar Injil Mat 4:4b

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Bacaan Injil Mrk 8:1-10

Mereka semua makan sampai kenyang.

Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab,  “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.”

Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang.
Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Kisah Yesus menggandakan tujuh roti dan dua ikan untuk empat ribu orang bukan sekadar mukjizat pergandaan melainkan ingin mendidik para murid untuk menjadi orang yang tanggap, peduli, dan berbelas kasih. Pergandaan roti dan ikan memberikan isyarat kasih yang ingin ditanamkan Yesus. Sangat berbeda dengan kisah dalam Perjanjian Lama dalam bacaan pertama hari ini bahwa Yerobeam menggandakan patung lembu untuk menjauhkan kasih Allah kepada umatnya agar umat tidak ke Yerusalem melainkan menyembah allah lain dalam rupa patung-patung sapi dari emas.

Dengan menegaskan bahwa para murid harus memberi makan kepada orang banyak, Yesus mendidik bahwa memberi merupakan wujud kasih dan wujud dari kehendak Allah yang hidup. Yesus mengatakan bahwa orang banyak itu perlu makan karena mereka datang dari jauh dan tidak mungkin mereka dibiarkan mencari makan sendiri. Yesus tidak rela membiarkan mereka pergi dengan perut lapar.

Pendidikan kemuridan yang ditawarkan Yesus adalah pendidikan kemuridan bagi kaum beriman zaman sekarang. Menghayati hidup keagamaan yang benar sebagai orang beriman tidak menyembah ornament-ornamen suci bahkan terbuat dari emas melainkan menyembah Alllah yang hidup. Menyembah Allah yang hidup sebagai seorang murid terungkap dalam tindakan berbagi, peduli, menolong, memberi makan kepada yang lapar, dll.

Ya Yesus, jauhkanlah kami dari hati yang beku dan gerakkanlah hati kami agar kami mau berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Amin.

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 14 Februari 2020