Dalam doa-Nya, Yesus memohon agar Allah Bapa menjaga murid-murid–Nya. Di sini, doa menunjukkan suatu relasi antara Allah dan manusia dalam Yesus Kristus. Kemudian, doa menjadi kekuatan bagi para rasul khususnya untuk menjalani hidup dan panggilan menjadi murid Kristus. Nah, doa Yesus bagi para murid-Nya mengandung makna yang mendalam. Ada harapan dalam apa yang dimohonkan. Yesus dan Bapa senantiasa memelihara, menjaga, dan melindungi dari yang jahat, dan akhirnya menguduskan para murid dalam kebenaran. Doa yang sama juga Yesus lakukan untuk kita di zaman ini. Ia tak henti-henti meminta kepada Bapa–Nya untuk menjaga dan memelihara kita. Lantas, apa isi-isi doa kita kepada Allah? Apakah kita juga mendoakan orang-orang yang diper­cayakan Tuhan kepada kita? Sejauh mana kita tekun dalam berdoa, baik pribadi maupun bersama? Mari kita menyatukan hati kita dengan hati Yesus yang senantiasa berdoa agar seluruh karya dan usaha kita benar-benar lahir dari persatuan dengan Dia. Ya Tuhan Allah, ajarlah kami berdoa seperti Engkau mendoakan umat-Mu. Curahkan­lah Roh Kudus-Mu, sehingga kami senantiasa berdoa dengan benar sesuai kehendak-Mu. Amin.
Ilustrasi: pinterest

Bacaan Pertama: Kis 1:15-17.20-26

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, “Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.”

Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.”

Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8 R:8

Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.

  • Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
  • Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
  • Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
  • Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bacaan pengantar Injil : Yoh 15:16

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Bacaan Injil: Yoh 15:9-17

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba,
sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Hari ini, Gereja merayakan Pesta Santo Matias, rasul. Dia yang dipilih untuk menggantikan Yudas Iskariot (bdk. Kis. 1:26). Nama Matias hanya sekali disebut di dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Dalam tulisan-tulisan Apokrif, namanya tidak pernah disebut. Namun, kita yakin bahwa Matias adalah rasul yang setia, tekun, dan bersemangat. Matias adalah contoh sahabat Tuhan, karena melaksanakan perintah Yesus. Dia dikenal sebagai seorang rasul yang amat baik. Ia mewartakan Kabar Gembira di wilayah Yudea. Kemudian, ia melanjutkan perjalanannya ke Kapadokia (kini: Turki). Banyak orang mendengarkan Matias. Mereka percaya akan
pesannya yang mengagumkan.

Mereka yang membenci Kristus amat geram melihat orang banyak mendengarkan Matias. Mereka berusaha menghentikannya. Akhirnya, Matias wafat sebagai martir. Tahun kematiannya tidak diketahui pasti, namun makamnya terdapat di Trier, Jerman. Begitulah dunia, senantiasa membeci ”pewartaan” yang dibawa oleh murid Tuhan Yesus. Namun, kasih Tuhan tak akan pernah dikalahkan oleh kebencian dunia ini.

Ya Bapa, semoga kasih-Mu yang menggerakkan rasul-rasul-Mu melimpahkan rahmat pengorbanan bagi kami untuk mewartakan kasih kepada sesama. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Paskah IV