Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 12 Juni 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 12 Juni 2021

22 Mei 2022, Bacaan Injil 22 Mei 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 22 Mei 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 22 Mei 2022, Minggu Prapaskah VI, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: 2Kor 5:14-21

Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa bagi kita.

Saudara-saudara, kasih Kristus menguasai kami. Sebab kami mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka semua orang telah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, agar mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.

Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun seturut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus,
ia adalah ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang.

Semuanya itu datang dari Allah, yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dengan perantaraan Kristus, dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Jadi kami ini utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kalian dengan perantaraan kami. Maka dalam nama Kristus kami meminta kepada kalian: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa,
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, agar dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12 R:8a

Tuhan itu pengasih dan penyayang.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  • Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,  dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
  • Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
  • Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

Bacaan Pengantar Injil: Mzm 119:36a.29b

Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Bacaan Injil: Mat 5:33-37

Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah.

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita,
‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.

Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Yesaya menyampaikan kabar keselamatan yang dibawa oleh Allah Israel bagi umat-Nya (bdk. Yes. 61:1). Keturunan Israel akan terkenal di mana-mana karena sungguh mengalami “rahmat Tuhan”, yang memulihkan mereka dari keterpurukan (bdk. Yes. 61:9). Atas segala kebaikan Tuhan memang layaklah suatu doa pujian disampaikan. Hana memuji Tuhan atas kebaikan Tuhan yang dialaminya (bdk. 1Sam. 2:1).

Teladan seorang beriman itu nyata dalam diri Maria dan Yusuf yang setia menuntun dan mendidik Yesus dalam “kesalehan dan ketaatan” akan perintah Tuhan: “Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari Paskah” (Luk. 2:14) dan senantiasa sungguh perhatian terhadap “keselamatan” Yesus. “… Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau” (Luk. 14:49). Maria memakai hatinya, menyimpan semuanya itu di dalam hatinya. Hati adalah sanggar suci, tempat perjumpaan manusia dengan kehendak Allah. Peringatan wajib Hati Tersuci Perawan Maria, yang dirayakan sehari setelah Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus  pada hari ini mengingatkan kita untuk selalu membawa hati yang suci di dalam setiap perkara. Di dalam hati kita itulah Allah menjumpai kita. Hendaknya kita selalu menjaga hati agar tetap suci dan pantas menjadi tempat berdiam Sang Mahakudus.

Tuhan, jagalah hati kami dari berbagai godaan, agar senantiasa suci dan pantas bagi kediaman-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus