Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 11 Januari 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 11 Januari 2020

11 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, hari raya penampakan Tuhan, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, renungan katolik, sabda tuhan, ziarah batin, Hari Biasa Setelah Penampakan Tuhan
Ilustrasi: findshepherd

Bacaan Pertama 1Yoh 5:14-21

Allah mengabulkan doa kita.

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu
yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; Maka Allah akan memberikan hidup kepadanya,
yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut,
dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b R:4a

Tuhan berkenan kepada umat-Nya.

  • Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
  • Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
  • Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil Mat 4:16

Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.

Bacaan Injil Yoh 3:22-30

Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai.

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Godaan terbesar untuk menjadi anak Allah yang benar adalah kita merasa bahwa itu bukan untuk kita, bahwa itu suatu yang luar biasa, sementara kita ini orang biasa. Banyak orang di sekitar kita akan mengatakan:”Gak usah munafik lah, kita semua suka uang, kita semua suka apa yang memuaskan nafsu kita, melanggar perintah Tuhan dikit dikit gak apa, Tuhan juga ngerti koq.” Tetapi bukan demikian yang dikatakan sabda Tuhan: “Kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada dalam Yang Benar,  di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal” (1 Yoh. 5:20). Tak ada jalan lain untuk hidup benar, selain hidup sebagai anak Allah di dalam Anak-Nya, Yesus Kristus.

Berhala adalah segala sesuatu yang kita percaya dan ikuti lebih dari Allah sendiri, dan berhala yang paling utama adalah diri kita sendiri.Kita suka bila orang memuji-muji, bahkan mendewa-dewakan kita, termasuk dalam kegiatan pelayanan dan pewartaan. Yohanes mengingatkan kita bahwa segala-galanya kita peroleh dari Tuhan: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil  sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan dari surga…”Kita harus selalu sadar bahwa dalam segala per­kara, bukan kita, melainkan Tuhanlah yang harus dimuliakan. Kita patut bersukacita dan men­dukung bila dalam pelayanan orang lain lebih berhasil daripada kita, yang penting: Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Bapa, ajarlah kami senantiasa bahwa dalam Putra-Mu, Engkau telah mengangkat kami sebagai anak-Mu. Janganlah biarkan kami jatuh dalam godaan atau berhala apa pun. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

Sumber: renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 10 Januari 2020