Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 14 Juli 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 14 Juli 2021

10 Mei 2022, Bacaan Injil 10 Mei 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 10 Mei 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 10 Mei 2022, Minggu Prapaskah IV, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Kel 3:1-6.9-12

Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri.

Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb. Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri.
Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, untuk menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapakah semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.”

Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”

Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.3-4.6-7 R:8a

Tuhan itu pengasih dan penyayang.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
    Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  • Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu!
    Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
  • Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas.
    Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya
    kepada orang Israel.

Bacaan Pengantar Injil: Mat 11:25

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil: Mat 11:25-27

Yang kau sembunyikan kepada kaum cerdik pandai, kau nyatakan kepada orang kecil

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu.

Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Suatu ketika Yesus berdoa. Rumusan doanya singkat dan indah. Dalam doa ini, tampak semangat  dan kedekatan Yesus dalam menjalin hubungan dengan Bapa-Nya dan memahami rencana keselamatan-Nya. Yesus menyadari bahwa hanya orang yang rendah hati yang mampu memahami rencana Allah.

Orang-orang sederhana akan terbuka, dan Allah menghargai sikap mereka. Kiranya, Musa bisa menjadi contoh sebagai orang yang rendah hati, merasa tak layak ketika diminta menghadap Firaun tetapi Allah mengingatkan dia bahwa “bukankah Aku akan menyertai engkau?”. Allah tahu siapa Musa, maka Dia akan menyertainya. Yang penting, Musa mau melakukan kehendak Allah. Sedangkan, para cerdik pandai kerap kali kehilangan kepekaan untuk memahami misteri itu karena mereka merasa bahwa semuanya bisa dijelaskan dengan akal budi.

Sikap bersyukur merupakan sikap yang sepantasnya kita miliki dan hidupi. Allah menyapa kita secara istimewa. Putra Tunggal-Nya datang, hidup, menderita, wafat, lalu bangkit untuk kita. Lalu, masihkah kita merasa Tuhan tidak berbuat apa-apa untuk kita? Apakah kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya? Apakah kita selalu mengucap syukur kepada-Nya? Apakah kita mau berbagi rahmat yang kita terima dari-Nya?

Ya Tuhan, berilah kami sikap rendah hati supaya kami senantiasa taat kepada-Mu dan menjalankan perintah-perintah-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 13 Juli 2021