Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 27 Februari 2022

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 27 Februari 2022

29 Februari 2024, Bacaan Injil 29 Februari 2024, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 29 Februari 2024, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 29 Februari 2024, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2024, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Sir 27:4-7

Kalau ayakan digoyang-goyangkan maka sampahlah yang tinggal, demikianpun keburukan manusia tinggal dalam bicaranya. Perapian menguji periuk belanga penjunan, dan ujian manusia terletak dalam bicaranya.
Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di situ, demikian pula bicara orang menyatakan isi hatinya. Jangan memuji seseorang sebelum ia bicara, sebab justru bicaralah batu ujian manusia.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 92:2-3.13-14.15-16

Sungguh baik menyanyikan syukur kepada-Mu ya Tuhan.

  • Sungguh baik menyanyikan syukur kepada-Mu ya Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaanMu di waktu malam.
  • Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.
  • Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku, dan tidak ada kecurangan padaNya.

Bacaan Kedua: 1Kor 15:54-58

Saudara-saudara, sesudah hal-hal yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan: “Maut telah ditelan dalam kemenangan! Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberi kita kemenangan berkat Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: Flp 2:15-16

Kamu bercahaya seperti bintang-bintang, bila kamu berpegang pada firman Kehidupan.

Bacaan Injil: Luk 6:39-45

Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Dapatkah seorang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya,
tetapi orang yang telah tamat pelajarannya akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, ‘Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu’,
padahal balok yang dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.

Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan juga tidak ada pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara, dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik
dari perbendaharaan hati yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hati-nya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Ada beberapa umat mengeluh tentang pastornya. Ada yang mengeluh karena pastornya tidak disiplin, kurang gaul, manja, emosional, dan sebagainya. Pendeknya, pastor yang ada sekarang tidak sesuai kriteria yang diharapkan umat. Dalam sebuah kegiatan kursus pastoral, seorang pastor bertanya kepada beberapa utusan umat dari berbagai paroki: ”Apakah mendidik anak zaman sekarang gampang atau susah?” Dan, dengan spontan para peserta menyahut, ”Sangat susah, Romo.” Pertanyaan yang yang sama diulang beberapa kali, dan mereka tetap menjawab yang sama: ”sangat susah.”

Lalu, Pastor itu mengatakan: ”Dari antara anak-anak yang sangat susah bapa ibu didik di rumah, dari situlah muncul calon-calon imam yang akan melayani Gereja kita.” Kata-kata ini membuat para peserta terhenyak, diam. Setelah jeda sebentar, lalu Pastor itu melanjutkan, barangkali sekarang bapa ibu bisa membayangkan bagaimana sulitnya para formator di seminari mendampingi dan membentuk anak-anak yang sangat tidak mudah bapak ibu didik meski sudah bersama mereka sejak kecil. Kalau dari rumah anak-anak sudah terbiasa dengan doa dan kedisiplinan, maka tidak akan ada banyak kesulitan di seminari. Namun, bila di rumah tidak terbiasa disiplin, maka akan sangat sulit juga untuk membiasakan diri di seminari. Sekarang, kita menuntut imam yang disiplin, dsb., sementara keluarga tidak menyediakan bibit yang baik. Barangkali itulah salah satu inti pesan Yesus dalam Injil hari ini, ”Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, ….”

Ya Tuhan, semoga kami mempersembahkan yang terbaik kepada-Mu dan kepada Gereja-Mu. Amin.   

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa VIII/C