Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 21 Maret 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 21 Maret 2021

25 Juni 2021, Bacaan Injil 25 Juni 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 25 Juni 2021, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 25 Juni 2021, Minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 25 Juni 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Minggu Pekan Biasa XII, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Sumber: Ilustrasi

Bacaan Pertama: Yer 31:31-34

Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka.

Beginilah firman Tuhan, “Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari,
meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka,” demikianlah firman Tuhan.

“Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan, ‘Kenalkan Tuhan!’ sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,” demikianlah firman Tuhan, “sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan tidak lagi mengingat dosa mereka.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.12-13.14-15 R:12a

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.

  • Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
  • Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
  • Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

Bacaan Kedua: Ibr 5:7-9

Kristus telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan yang abadi.

Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan
dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut. Dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat; dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: Yoh 12:26

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku, sabda Tuhan. Di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.

Bacaan Injil: Yoh 12:20-33

Jikalau biji gandum jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Di antara orang-orang yang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya, “Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.” Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas, dan berdua mereka menyampaikannya pula kepada Yesus.

Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya, “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Sekarang jiwa-Ku terharu, dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!” Maka terdengarlah suara dari surga,
“Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!” Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarnya berkata bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, “Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia.” Tetapi Yesus menyahut, “Suara itu telah terdengar bukan karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini; sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” Ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Peraturan yang dibuat dan diterapkan untuk mengatur kehidupan bersama kerap kali dilanggar atau tidak diindahkan. Umat pilihan Allah, yakni umat Israel pun demikian. Mereka begitu mudah melupakan dan melanggar apa yang telah mereka janjikan sendiri. Melalui Nabi Yeremia, Allah berfirman: “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka” (Yer. 31:33). Yeremia menyadarkan bangsa Israel bahwa Taurat Tuhan itu bukanlah peraturan yang membebankan bagi hidup mereka. Taurat Tuhan adalah panggilan keselamatan yang sejak semula ditawarkan pada bangsa Israel agar mereka sampai pada Tanah Terjanji.

Dalam Injil pada hari ini, kita diajak untuk taat pada perintah Bapa. Kita diajak untuk setia pada jalan keselamatan. Yesus, Sang Guru kehidupan, telah memberikan contoh nyata bagi kita. Ia menerima salib dalam hidup-Nya sebagai panggilan untuk mewujudkan karya keselamatan bagi seluruh umat manusia. Ia setia di jalan itu, yakni jalan turun dan penuh derita demi keselamatan kita. Itulah sebabnya, Yesus tidak pernah memohon untuk dibebaskan dari salib. Sekalipun, Ia adalah Putra Allah, Ia tetap taat kepada Bapa-Nya. Salib  adalah cinta paling purna dari Tuhan untuk manusia.

Ya Yesus, kami bersyukur atas teladan kesetiaan-Mu dalam melaksanakan karya penebusan bagi kami. Semoga kami pun senantiasa setia dalam menanggung setiap tugas kehidupan yang harus kami jalani. Bersama-Mu, kami kuat dan berani. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Fransiskus Pada Hari Komunikasi Sedunia ke-55