Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 17 Mei 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 17 Mei 2020

Dalam doa-Nya, Yesus memohon agar Allah Bapa menjaga murid-murid–Nya. Di sini, doa menunjukkan suatu relasi antara Allah dan manusia dalam Yesus Kristus. Kemudian, doa menjadi kekuatan bagi para rasul khususnya untuk menjalani hidup dan panggilan menjadi murid Kristus. Nah, doa Yesus bagi para murid-Nya mengandung makna yang mendalam. Ada harapan dalam apa yang dimohonkan. Yesus dan Bapa senantiasa memelihara, menjaga, dan melindungi dari yang jahat, dan akhirnya menguduskan para murid dalam kebenaran. Doa yang sama juga Yesus lakukan untuk kita di zaman ini. Ia tak henti-henti meminta kepada Bapa–Nya untuk menjaga dan memelihara kita. Lantas, apa isi-isi doa kita kepada Allah? Apakah kita juga mendoakan orang-orang yang diper­cayakan Tuhan kepada kita? Sejauh mana kita tekun dalam berdoa, baik pribadi maupun bersama? Mari kita menyatukan hati kita dengan hati Yesus yang senantiasa berdoa agar seluruh karya dan usaha kita benar-benar lahir dari persatuan dengan Dia. Ya Tuhan Allah, ajarlah kami berdoa seperti Engkau mendoakan umat-Mu. Curahkan­lah Roh Kudus-Mu, sehingga kami senantiasa berdoa dengan benar sesuai kehendak-Mu. Amin.
Ilustrasi: pinterest

Bacaan Pertama: Kis 8:5-8.14-17

Kedua rasul itu menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.

Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem, Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus
dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua menerima apa yang diberitakannya itu dengan bulat hati. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.

Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke sana. Setibanya di sana kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

Kemudian Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan di atas orang-orang yang percaya itu, dan mereka menerima Roh Kudus.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a.16.20 R:1

Bersorak-sorailah bagi allah, hai seluruh bumi.

  • Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, “Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.”
  • Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu.” Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
  • Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberang sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
  • Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Bacaan Kedua: 1Ptr 3:15-18

Yesus telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh.

Saudara-saudara terkasih, kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! bersiap sedialah setiap saat
untuk memberi pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu. Tetapi semua itu haruslah kamu lakukan dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya, karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, mereka yang memfitnah kamu menjadi malu karena fitnahan mereka itu. Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah,
daripada menderita karena berbuat jahat. Sebab Kristus pun telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil Yoh 14:23

Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil Yoh 14:15-21

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain.

Pada perjamuan malam terakhir Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau kamu mengasihi Aku,
kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, yaitu Roh Kebenaran, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia,
sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi, dan dunia tidak akan melihat Aku lagi.
Tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku ada di dalam Bapa-Ku, bahwa kamu ada di dalam Aku, dan Aku ada di dalam kamu.

Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia, dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan

Kita meyakini bahwa hubungan kita dengan Allah adalah sebuah hubungan kasih sayang. Dalam arti itulah kesetiaan dan ketaatan kita kepada-Nya muncul karena kita mengasihi Dia dan Dia mengasihi kita. Jadi, dorongan untuk melakukan perintah-Nya bukanlah dorongan yang muncul karena kita takut akan azab neraka, atau karena kita takut akan murka-Nya. Sebaliknya dorongan itu muncul karena ada hubungan kemesraan antara kita dengan Dia. Hubungan itu terjalin seperti seorang anak yang mengasihi ayahnya atau ibunya. Seorang anak mau membelikan ibunya sebungkus tempe bukan karena takut esoknya tidak diberi uang saku. Dia melakukannya karena yang menyuruh itu adalah ibunya sendiri dan bukan orang lain.

Apa beda antara taat karena mencintai dan taat karena takut? Ketaatan yang muncul karena mencintai adalah ketaatan yang konsisten. Ketaatannya tidak hanya berhubungan dengan kebutuhannya. Sedangkan ketaatan yang muncul karena takut adalah ketaatan yang musiman, atau tergantung kebutuhan; misalnya berdoa kalau lagi butuh bantuan Allah, atau ke Gereja hanya kalau lagi ada intensi tertentu. Tanda kasih Yesus pada kita, para murid-Nya, adalah dengan hadirnya Roh Kudus. Dialah yang menyertai hidup kita dan membuat kita tetap terhubung dengan-Nya. Roh Kudus itu berasal dari Bapa dan Putra.

Ya Allah melalui Roh Kudus hubungan kami dengan Engkau di dalam Kristus semakin terjalin erat. Semoga kami tidak mengeraskan hati terhadap ajakan Roh Kudus untuk selalu menjalin persatuan dengan-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54