Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 13 September 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 13 September 2020

03 Februari 2022, Bacaan Injil 03 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 03 Februari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 03 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa IV, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Sir 27:30-28:9

Ampunilah kesalahan sesama, niscaya dosa-dosamu akan dihapus juga, jika engkau berdoa.

Dendam kesumat dan amarah sangatlah mengerikan, dan orang berdosalah yang dikuasainya. Barangsiapa membalas dendam akan dibalas oleh Tuhan. Tuhan dengan saksama memperhitungkan segala dosanya. Ampunilah kesalahan sesama, niscaya dosa-dosamu akan dihapus juga, jika engkau berdoa.

Bagaimana gerangan orang dapat memohon penyembuhan pada Tuhan, jika ia menyimpan amarah kepada sesama manusia? Bolehkah ia mohon ampun atas dosa-dosanya, kalau ia sendiri tidak menaruh belas kasihan
terhadap seorang manusia yang sama dengannya? Dia hanya daging belaka, namun menaruh dendam kesumat; siapa gerangan akan mengampuni dosa-dosanya? Ingatlah akan akhir hidup dan hentikanlah permusuhan. Ingatlah akan kebusukan serta maut, dan hendaklah setia kepada segala perintah. Ingatlah akan perintah-perintah, dan jangan mendendami sesama manusia. Hendaklah kamu ingat akan perjanjian dari Yang Mahatinggi, lalu ampunilah kesalahan sesama. Jauhilah pertikaian, maka engkau mengurangkan jumlah dosa,
sebab orang yang panas hati mengobar-ngobarkan pertikaian. Orang yang berdosa mengganggu orang-orang yang bersahabat, dan melontarkan permusuhan di antara orang-orang yang hidup dengan damai.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12 R:8

Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  • Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
  • Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
  • Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikian pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bacaan Kedua: Rom 14:7-9

Entah hidup entar mati, kita tetap milik Tuhan.

Saudara-saudara, tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi entah hidup entah mati, kita tetap milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan baik atas orang-orang mati maupun atas orang-orang hidup.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: Yoh 13:34

Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Bacaan Injil: Mat 18:21-35

Ampunilah saudaramu, bukan sampai tujuh kali melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya.
Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya segala hutang itu.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat!
Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?

Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Pengajaran Yesus tentang pedoman membangun komunitas kristiani ada dalam Matius 18. Salah satu hal yang mendasar dari pedomana-pedoaman yang ada adalah rekonsiliasi atau saling mengampuni sebagai jalan menuju harapan baru.

Tentang pengampunan itu, kisah Nelson Mandela dalam autobiografinya berjudul Long Walk to Freedom (Jalan Panjang Menuju Kebebasan), patut kita renungkan: ”Saya tahu banyak orang mengharapkan saya mengobarkan amarah dan kebencian kepada orang kulit putih. Tetapi tak satu pun yang saya benci. Di penjara, amarah saya terhadap orang kulit putih justru mereda, namun kebencian saya terhadap sistem apartheid meningkat. Saya ingin Afrika Selatan mengerti bahwa saya mencintai bahkan musuh-musuh saya sementara saya membenci sistem yang membuat orang saling bermusuhan. Saya memahami misi atau perutusan saya adalah mewartakan rekonsiliasi, penyembuhan luka-luka lama dan membangun Afrika Selatan yang baru.”

Tuhan Yesus, ajarlah kami semakin tulus mengampuni sesama sebagaimana Engkau mengampuni orang-orang yang menyalibkan Engkau di Bukit Kalvari. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XXIII