Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 06 Oktober 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 06 Oktober 2019

28 Januari 2022, Bacaan Injil 28 Januari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 28 Januari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 28 Januari 2022, Minggu Pekan Biasa III, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: sesawi

Bacaan Pertama Hab 1:2-3;2:2-4

Tuhan, berapa lama lagi aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu ‘Penindasan!’ tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku menyaksikan kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi di sekitarku. Lalu Tuhan menjawab aku, demikian, “Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bilamana pemenuhannya tertunda, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya, tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 95:1-2.6-7.8-9 R:8

Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.

  • Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
  • Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
  • Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, Janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan Kedua 2Tim 1:6-8.13-14

Saudaraku terkasih, aku memperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku. Sebab Allah memberikan kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Tuhan. Tetapi berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil-Nya! Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat, dan lakukanlah itu dalam iman serta kasih dalam Kristus Yesus. Berkat Roh Kudus yang diam di dalam kita,
peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil 1Ptr 1:25

Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya; Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

Bacaan Injil Luk 17:5-10

Sekali peristiwa, setelah Yesus menyampaikan beberapa nasihat, para rasul berkata kepada-Nya, “Tuhan, tambahkanlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab, “Sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi,
kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, ‘Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut’ dan pohon itu akan menuruti perintahmu. Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum; dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’? Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, ‘Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Iman dan kasih kepada Kristus telah memampukan seseorang untuk secara total memberikan hati dan hidup untuk mewartakan Kerajaan Allah dan Injil Kabar Gembira. St Paulus Rasul menjadi teladan yang unggul dalam hal ini. Dia tidak malu dan takut bersaksi tentang Yesus, bahkan ikut menderita karena Injil-Nya.

Yesus mengingatkan para murid untuk mengerjakan segala tugas dan pelayanannya sebaik-baiknya tanpa mengeluh dan bersungut-sungut. Bahkan sebagaimana kebanyakan orang berharap akan mendapatkan terima kasih dan pujian dari orang-orang yang dilayani, para murid bahkan diajar untuk melupakan semuanya itu. Yang terpenting adalah kegembiraan di dalam diri dan terdaftarnya nama kita di surga. Yesus bersabda, “Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kamu hanya melakukan apa yang harus kami lakukan” (Luk. 17:10).

Tidak bersungut-sungut, selalu siap melakukan tugas yang dipercayakan, dan berani menanggung risiko dalam menjalankan tugas yang kita terima, adalah ciri khas semangat hidup kristiani. Apakah kita sudah memiliki semangat heroic kristiani itu? Ataukah kita selalu mengeluh dan bersungut-sungut saat dimnta melakukan suatu pekerjaan yang dipercayakan kepada kita?

Ya Allah, aku bersyukur kepada-Mu karena aku diberikan kesempatan dan talenta untuk melayani. Semoga aku selalu bersikap rendah hati dan siap sedia untuk melayani tanpa mengharapkan pujian dan terima kasih insani. Amin.

Sumber: Ziarah Rohani 2019, Obor Indonesia