Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 03 Oktober 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 03 Oktober 2021

22 November 2021, Bacaan Injil 22 November 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 22 November 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 22 November 2021, Minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Minggu Pekan Biasa XXXIV, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: findshepherd

Bacaan Pertama: Kej 2:18-24

Beginilah firman Tuhan Allah, “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja! Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Maka Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu, untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup,
demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan. Tetapi bagi dirinya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika manusia itu tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil-Nya dari manusia itu, dibangunlah oleh Tuhan Allah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Lalu berkatalah manusia itu, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya,
dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 128:1-2.3.4-5.6 R:5

Kiranya Tuhan memberkati kita seumur hidup kita.

  • Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
  • Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
  • Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
  • Engkau boleh melihat keturunan anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!

Bacaan Kedua: Ibr 2:9-11

Saudara-saudara, untuk waktu yang singkat Yesus telah direndhkan di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkata kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang.

Memang sesuai dengan keadaan Allah Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya, dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: 1Yoh 4:12

Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

Bacaan Injil: Mrk 10:2-16

Sekali peristiwa, datanglah orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus. Mereka bertanya kepada-Nya, “Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?”

Tetapi Yesus menjawab kepada mereka, “Apa perintah Musa kepadamu?” Jawab mereka, “Musa memberi izin untuk menceraikan isterinya dengan membuat surat cerai.”

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah ini untukmu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan manusia laki-laki dan perempuan; karena itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.”

Setelah tiba di rumah, para murid bertanya pula tentang hal itu kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya lalu kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.”

Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”

Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan-Nya ke atas mereka dan memberkati mereka.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Kebahagiaan dalam keluarga. Injil pada hari ini memberikan pesan yang sangat kuat tentang keluarga, yaitu relasi suami dengan istrinya atau sebaliknya dan relasi orang tua dengan anak-anak. Orang Farisi bertanya kepada Yesus, “Apakah boleh menceraiikan istri?” Karena menurut hukum Taurat, perceraian dilarang kecuali karena zina. Tetapi, Yesus mengetahui isi hati mereka karena mereka ingin mencobai-Nya saja. Maka Yesus menegaskan, “Karena kedegilan hatimu kami berbuat demikian!” Yesus mengingatkan bahwa ternyata lelaki dan perempuan memang disatukan sehingga menjadi satu daging dan tidak terceraikan.

Berdasarkan statistik sebuah lembaga, perceraian itu paling banyak di usia pernikahan 6 sampai 15 tahun. Ketika usia perkawinan 0 sampai 5 tahun, semuanya masih hangat masih romantis, masih sayang-sayangan, tetapi kalau 6 sampai 15 tahun mulai muncul godaan, mulai bosan, mulai mudah salah paham, gampang tersinggung, tekanan hidup makin kuat, tidak lagi seromantis di awal pernikahan, jarang berpelukan. Ikatan pwekawinan dalam Gereja Katolik sangat jelas cirinya: indissolubilitas dan monogami artinya tidak bisa terpisahkan oleh apa pun kecuali oleh kematian dan juga 1 (satu) orang ya cintanya dengan 1 (satu) orang. Tidak bisa dia berpoligami atay punya banyak pasangan. Mari kita berjuang merawat kesetiaan hubungan dalam keluarga kita masing-masing seraya mendoakan keluarga-keluarga yang mengalami masalah.

Ya Allah, semoga keluarga kami selalu menjadi keluarga Katolik yang taat pada kehendak-Mu. Amin

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XXVII