Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 26 Agustus 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 26 Agustus 2021

25 April 2022, Bacaan Injil 25 April 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 25 April 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 25 April 2022, Minggu Paskah , Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Minggu Paskah II, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: 1Tes 3:7-13

Saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami merasa terhibur oleh kalian dan iman kalian. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kalian teguh berdiri dalam Tuhan.

Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita yang kami peroleh dari padamu di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita dapat bertemu muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Semoga Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Semoga Tuhan membuat kalian bertambah dan berkelimpahan kasih satu sama lain dan dalam kasih terhadap semua orang, seperti kami pun menaruh kasih kepada kalian. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita
pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama semua orang kudus-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 90:3-4.12-13.14.17

Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita.

  • Tuhan, Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
  • Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, — berapa lama lagi? — dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
  • Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44

Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.

Bacaan Injil: Mat 24:42-51

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu hendaklah kalian selalu siap siaga, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.”

Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberi makan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Akan tetapi jika hamba itu jahat, dan berkata di dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang-datang,’ lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama para pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak ia sangka, dan pada saat yang tidak ia ketahui. Maka hamba itu akan dibunuhnya dan dibuatnya senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Sukacita sejati seorang pewarta tidak terletak pada ketenaran atau pengakuan bahwa dirinya mumpuni atau karena video renungannya viral. Sukacita sejati seorang pewarta terletak pada perkembangan iman umat, ketika mendapati umat makin teguh dalam iman dan makin “berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang” (1Tes. 3:12). Itulah yang dialami oleh Paulus, dkk. Dalam pewartaan, mereka mengalami banyak kesukaran dan kesesakan. Namun, mereka “menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu” (2Tes. 3:7). Pelayan dan pewarta sabda sejati bersukacita ketika sabda yang diwartakan itu berhasil mentransformasi dan meningkatkan kualitas cara hidup jemaat.

Dalam Injil, seorang hamba dikatakan berbahagia bila melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Hamba yang baik ialah pelayan yang selalu siap sedia menunaikan tugasnya, bukan karena takut akan kemarahan tuannya. Bukan pula karena ingin mendapat pujian dari si tuan, melainkan karena sikap bertanggung jawab. Spirit seorang hamba dalam Kerajaan Allah adalah melayani secara tulus dan rendah hati, seperti dikatakan dalam nas, “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan” (Luk. 17:10). Terlaksananya amanah secara paripurna ialah sumber sukacita sejati seorang hamba Tuhan. Hamba yang amanah biasanya akan mendapat kepercayaan lebih besar lagi.

Ya Bapa, jadikanlah kami pewarta-pewarta sabda yang bersemangat hamba: bekerja secara paripurna tanpa mengharapkan imbalan. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 25 Agustus 2021