Bacaan Pertama: Mal 3:1-4;4:5-6
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh, Ia datang! Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi,
menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.
Sesungguhnya, Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14 R:Luk 21:28
Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
- Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
- Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
- Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya ia beritahukan kepada mereka.
Bacaan Injil: Luk 1:57-66
Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan
untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes!” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.”
Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anak itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes. Dan mereka pun heran semuanya.
Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur
di seluruh pegunungan Yudea. Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Maleakhi menggambarkan kedatangan Mesias seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Artinya, Mesias akan membawa rahmat yang memurnikan, mentahirkan, menyucikan dari dosa-dosa. Yang dibersihkan bukan hanya dosa tetapi juga hukuman dan akibat dosa, yaitu penyakit-penyakit. Dengan dibersihkannya dosa, hukuman dan akibat dosa, datanglah kebahagiaan, kesejahteraan, kesembuhan, dan sukacita.
Hal ini tampak jelas dalam bacaan Injil. Setelah mendapatkan pewartaan malaikat, Zakharia menjadi bisu. Hal ini disebabkan oleh keraguan bahkan ketidakpercayaan Zakharia pada kebenaran pewartaan malaikat itu. Alasan Zakharia tentu karena dirinya sudah tua dan Elisabet, istrinya, juga sudah tua bahkan sudah mati haid. Nyatanya, Allah mampu mengatasi hal-hal yang mustahil bagi manusia. Elisabet mengandung dan melahirkan seorang anak. Maka, kelahiran Yohanes Pembaptis (perintis Mesias) merupakan saat pelimpahan rahmat Mesias secara antisipatif yang menyucikan Zakharia dari dosa ketidakpercayaannya, sehingga dia disembuhkan dan dapat berbicara lagi seperti semula. Sering kali, kita juga tidak percaya pada kuasa Allah, sehingga kita menanggung akibat negatifnya. Dalam menyambut kedatangan Mesias, mari kita meneguhkan kembali iman kita pada kuat kuasa Allah yang mencipta dan menebus dunia. Bagi Allah tidak ada yang mustahil.
Ya Allah, teguhkanlah iman kami dan jadikanlah kami saluran berkat dan damai-Mu. Datanglah, ya Tuhan! Amin.
Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR
Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Adven IV/C
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.