Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 17 Februari 2022

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 17 Februari 2022

22 Februari 2024, Bacaan Injil 22 Februari 2024, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 22 Februari 2024, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 22 Februari 2024, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2024, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik
Ilustrasi: findshepherd.com

Bacaan Pertama: Yak 2:1-9

Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman kalian amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada orang yang memakai cincin emas dan pakaian indah masuk ke dalam kumpulanmu, dan masuk pula ke situ seorang miskin yang berpakaian buruk, dan kalian menghormati orang yang berpakaian indah itu serta berkata kepadanya, “Silakan Tuan duduk di tempat yang baik ini!” sedangkan kepada yang miskin kalian berkata, “Berdirilah di sana!” atau “Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!” bukankah kalian telah membuat pembedaan dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?

Dengarkanlah, saudara-saudara terkasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada siapa saja yang mengasihi Dia? Tetapi kalian telah menghina orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kalian dan yang menyeret kalian ke pengadilan? Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang membuat kalian menjadi milik Allah?

Camkanlah, jika kalian menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” kalian berbuat baik. Tetapi jika kalian memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7 R:7a

Orang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.

  • Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
  • Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
  • Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil: Mrk 8:27-33

Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi.
Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Aku ini?”

Para murid menjawab, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.”

Yesus bertanya lagi kepada mereka, “Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?” Maka Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias!” Dan Yesus melarang mereka dengan keras, supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang.

Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya, “Enyahlah Iblis! Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Kita mengenal Tuhan dan menjadi orang beriman sangat mungkin karena bantuan orang lain. Namun, pada akhirnya keputusan untuk menjadi orang beriman itu haruslah menjadi keputusan dan tanggung jawab pribadi. Orang lain mungkin akan merumuskan siapa Yesus menurut konsep dan pengenalan mereka. Petrus dan para murid pun memiliki rumusan. Petrus mewakili para murid yang lain merumuskan dengan tepat siapa Yesus karena pengalaman kebersamaan, kedekatan, dan keakraban dengan Yesus.

Kedekatan dan keakraban dengan Tuhan dapat kita peroleh melalui doa serta aktivitas sosial dan kerohanian seperti yang dahulu dilakukan oleh Yesus bersama para rasul. Pengalaman rohani itu sangatlah penting dalam kehidupan seorang beriman, karena hal itu akan berimbas pada sikap dan perilaku selanjutnya. Para rasul setelah kematian dan kebangkitan Yesus menjadi pewarta ulung karena mereka yakin siapa yang mereka imani dan wartakan. Mereka rela dipenjarakan, disiksa, dianiaya, bahkan sampai wafat karena mereka memiliki pengalaman bersama Junjungan mereka. Dengan mengenal Yesus secara lebih akrab dan personal, kita pun mampu menjadi pelaku sabda yang andal dan setia. Mengenal Yesus secara pribadi merupakan tugas setiap pengikut Kristus sehingga mampu melayani setiap orang tanpa membeda-bedakan sekaligus tidak memberi kesempatan kepada iblis.

Tuhan, semoga kami mengenal Engkau tidak hanya dengan akal, tetapi juga dengan iman. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa VI/C